Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Divestasi Freeport lewat Bursa, Proporsi Pembeli Saham Lokal-Asing Bisa Diatur

Kompas.com - 11/01/2017, 16:55 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa membatasi berapa investor asing yang bisa membeli saham PT Freeport Indonesia, apabila divestasinya dilakukan melalui bursa efek.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengatakan, apabila proses divestasi Freeport dilakukan tidak melalui bursa, maka pihaknya tidak punya kewenangan untuk ikut campur dalam menentukan sejauh mana kepemilikan publik asing (pembeli saham asing) di raksasa tambang asal Amerika Serikat itu.

Sebagaimana diketahui, Freeport didorong untuk melepas sahamnya agar kepemilikan nasional menjadi lebih besar. Saat ini pemerintah hanya menguasai 9,36 persen saham Freeport.

"Tetapi kalau melalui initial public offering (IPO) melalui, yang mau di-lock (dikunci) nanti diumumkan dalam prospektus, siapa (investor) yang akan di-lock," kata Samsul di Jakarta, Selasa (11/1/2017).

Terkait dengan arahan Presiden RI Joko Widodo agar perusahaan tambang asing melakukan divestasi 51 persen, Samsul mengatakan BEI siap untuk memfasilitasi proses go public perusahaan-perusahaan tambang.

Akan tetapi, Samsul menyampaikan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan, proses divestasi itu sendiri tidak langsung diputuskan lewat bursa.

Saham yang dilepas mula-mula ditawarkan ke pemerintah pusat/provinsi/kabupaten/kota. Apabila pemerintah pusat/provinsi/kabupaten/kota tidak mau mengambil, maka selanjutnya saham tersebut ditawarkan ke BUMN/BUMD.

Terakhir barulah ditawarkan kepada badan usaha swasta nasional. Jenjang penawaran tersebut diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 77 tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.

Dalam beleid itu sendiri, tidak disebut proses divestasi saham melalui IPO. Adapun untuk Freeport, proses divestasi saham melalui IPO diatur dalam perjanjian kontrak karya dengan pemerintah saat perpanjangan kontrak tahun 1991.

"Nah divestasinya (Freeport) ini apakah melalui PT BEI, atau strategic divestasi (belum pasti)," kata Samsul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah terhadap Dollar AS, Sri Mulyani: Lebih Baik dari Baht hingga Ringgit

Rupiah Melemah terhadap Dollar AS, Sri Mulyani: Lebih Baik dari Baht hingga Ringgit

Whats New
5 Minimal Saldo BRI untuk Tarik Tunai ATM Sesuai Jenis Tabungannya

5 Minimal Saldo BRI untuk Tarik Tunai ATM Sesuai Jenis Tabungannya

Spend Smart
Seleksi CPNS 2024 Dimulai Juni-Juli, Masih Ada 4 Instansi Belum Mengisi Rincian Formasi

Seleksi CPNS 2024 Dimulai Juni-Juli, Masih Ada 4 Instansi Belum Mengisi Rincian Formasi

Whats New
[POPULER MONEY] Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju | Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

[POPULER MONEY] Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju | Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
XL Axiata Ubah Susunan Direksi dan Komisaris

XL Axiata Ubah Susunan Direksi dan Komisaris

Whats New
Ketidakpastian Global Percepat Adopsi 'Blockchain'

Ketidakpastian Global Percepat Adopsi "Blockchain"

Whats New
XL Axiata Bakal Tebar Dividen Rp 635,55 Miliar

XL Axiata Bakal Tebar Dividen Rp 635,55 Miliar

Whats New
Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Whats New
Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Whats New
Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Whats New
Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim 'Revamping' Pabrik Tertua

Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim "Revamping" Pabrik Tertua

Whats New
Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Whats New
Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Whats New
Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Whats New
Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com