Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Berpotensi Terapkan Proteksionisme, Indonesia Harus Berbenah Diri

Kompas.com - 17/01/2017, 15:47 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Dunia, termasuk Indonesia, masih menunggu kepastian kebijakan pemerintah Amerika Serikat pasca dilantiknya presiden terpilih Donald Trump pada 20 Januari 2017 mendatang.

Pasalnya, beberapa rencana kebijakan yang dilontarkan Trump selama masa kampanye berpotensi memberi dampak signifikan bagi perekonomian global.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suahasil Nazara menjelaskan, di masa mendatang dunia akan berubah.

Perubahan tersebut sudah dirasakan dengan berbagai peristiwa mengejutkan di berbagai belahan dunia.

Suahasil memberi contoh adalah keputusan referendum Inggris keluar dari Uni Eropa atau Brexit.

Dengan keputusan ini, tidak hanya Inggris yang akan mengalami perubahan, namun juga perubahan akan terasa di seluruh kawasan Eropa.

Selain itu, perubahan lain yang kemungkinan akan dihadapi dunia adalah perbedaan kondisi yang akan terjadi di AS.

Suahasil menyebut, hal ini terkait rencana kebijakan proteksionisme yang akan diterapkan oleh presiden terpilih Trump.

Terkait “dinding” yang akan dipasang oleh AS, Indonesia sebagai negara yang memiliki hubungan perdagangan cukup besar dengan AS tentu perlu melakukan antisipasi.

Suahasil mengungkapkan, Indonesia harus membuktikan dirinya sendiri. “Sebagai negara, tentu kita memang masih mengandalkan ekonomi global. Tetapi jangan lupa bahwa kita adalah pasar lokal yang besar,” kata Suahasil dalam sebuah diskusi yang diadakan oleh Bank Dunia, Selasa (17/1/2017).

Menurut Suahasil, Indonesia harus memperbaiki sektor industri dan manufaktur. Pasalnya, dengan besarnya ukuran pasar domestik Indonesia, pertumbuhan pasar di dalam negeri dapat menopang perekonomian Indonesia.

Oleh karena itu, dengan kondisi dunia yang berubah secara signfiikan, Suahasil memandang Indonesia perlu memperbaiki dirinya sendiri.

Perubahan ini bisa mencakup sektor industri hingga neraca perdagangan. “Kita perlu memperbaiki diri sendiri. Selain itu, kita juga harus mendiferensiasi diri kita di antara (negara-negara) tetangga,” ungkap Suahasil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com