Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerak IHSG Diperkirakan Masih Variatif

Kompas.com - 18/01/2017, 08:38 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini Rabu (18/1/2017) diperkirakan masih akan bergerak variatif, dengan rentang pergerakan antara 5.235 hingga 5.325.

"Saham-saham yang mulai dicermati diantaranya ACES, BBNI, INCO, CTRA, WIIM, BSDE," kata analis dari Reliance Securities, Lanjar Nafi dalam keterangan tertulis.

Pada penutupan perdagangan Selasa (17/1/2017) IHSG ditutup melemah tipis 3,07 poin (0,06 persen) ke level 5.266,94 dengan volume moderat. Pelemahan IHSG diiringi pelemahan indeks sektor konsumer yang tertekan 0,6 persen.

Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan produk domestik bruto Indonesia di level 5,1 persen pada 2016 dan 5,3 persen pada 2017 dengan dukungan investasi swasta menyusul kebijakan moneter 2016.

Lanjar menambahkan, Bank Dunia pun memprediksi inflasi yang rendah di 2017, mampu menstabilkan nilai tukar rupiah.

"Namun perdagangan pada negara maju masih terlihat lesu dan berisiko. Terlihat investor asing pun terus melakukan capital out flow sehingga pada perdagangan kemarin tercatat net sell Rp 115,35 miliar," kata dia.

Bursa Asia dan Eropa

Bursa Asia ditutup bervariasi di mana pelemahan terdalam terjadi pada indeks saham Jepang yang melemah hingga 1,4 persen. Indeks saham China berhasil bertahan pada zona positif.

Naiknya safe haven menjadi ancaman equitas Jepang dan sebagian negara di Asia, di mana harga emas dan Yen melonjak pada hari ketujuh.

"Index Topix Jepang turun 1,4 persen dengan penurunan terbesar sejak November tahun lalu," ujar Lanjar.

Bursa Eropa dibuka turun lebih rendah 0,5 persen dari penutupan sebelumnya. Dampak atas kebijakan Donald Trump dan posisi Inggris saat ini meningkatkan permintaan pada aset yang lebih aman dalam hal ini aset safe haven.

Bursa saham saat ini dinilai cenderung berisiko tinggi hingga Dana Moneter Internasional mengambil sikap berhati-hati terhadap kebijakan Trump.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com