Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Keok, Harga Minyak Ditutup Lebih Tinggi

Kompas.com - 18/01/2017, 09:45 WIB
Estu Suryowati

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak pada Selasa (17/1/2017) di New York atau Rabu waktu Indonesia ditutup lebih tinggi. 

Penyebabnya, yakni melemahnya dollar AS dan pernyataan dari Arab Saudi atas komitmen pemotongan produksi.

Seperti diketahui, nilai tukar dollar AS turun dalam enam pekan terakhir terhadap sejumlah mata uang dunia. Penurunan ini terjadi paska-terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS.

Dollar AS yang melemah membuat harga minyak terlihat lebih murah bagi pemegang mata uang lain.

"Pasar minyak sebenarnya lemah daripada yang terlihat, karena sedang disangga oleh dollar AS yang melemah," kata managing partner di PSW Investasi di Woodland Park, New Jersey, Phil Davis, dikutip dari CNBC.com, Rabu (18/1/2017).

Patokan harga West Texas Intermediate berjangka ditutup naik 11 sen di level 52,48 dollar AS per barel. Sedangkan harga acuan Brent berjangka ditutup turun 38 sen menjadi level 55,48 dollar AS per barel.

Pedagang mengatakan, diskon Brent melebar lebih banyak hampir lima bulan setelah Trump mengkritik rencana Partai Republik atas pajak perusahaan. Pedagang juga mengatakan, minyak juga menurun sebelum Arab Saudi menyatakan kepatuhan terhadap komitmen OPEC.

Berdasarkan perjanjian tersebut, OPEC atau organisasi negara-negara eksportir minyak dan Rusia sepakat mengurangi produksi minyak hingga 1,8 juta barel per hari (bph) dalam enam bulan pertama tahun ini.

"Kuat dan meningkatnya produksi minyak dari Libya, Iran, Irak, dan Nigeria akan menghambat dampak penurunan OPEC dan Rusia," kata Jim Ritterbusch, Presiden Direktur Ritterbusch & Associates.

Dia juga melihat, produksi AS juga akan naik dan kemungkinan mencapai 9,2 juta bph di akhir kuartal.

"Pasar fokus pada kenaikan produksi AS yang hampir mencapai 9 juta bph, naik dari 8,5 juta bph per Juni 2016," kata kepala strategi pasar di CMC Markets di Sydney, Michael McCarthy.

"Dengan minyak mentah AS di atas 50 dollar AS per barel, kita mendapat respons sisi penawaran yang mendorong produksi lebih tinggi," pungkasnya.

Kompas TV Harga Minyak Dunia Naik Lebih dari 10%
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com