Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Strategi Kementan Hadapi Masa Paceklik dan Fluktuasi Harga

Kompas.com - 24/01/2017, 18:28 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian menyiapkan program hingga 30 tahun ke depan yang dirancang untuk mengatasi masa-masa paceklik dan mewujudkan ketahanan pangan.

Salah satu yang dilakukan adalah memastikan luas tanam komoditas strategis di atas perkiraan kebutuhan. Dengan demikian, diharapkan pemerintah punya cadangan pangan untuk mengatasi kebutuhan di masa-masa yang sulit.

Hal itu diungkap Mentan Amran Sulaiman saat berkunjung di Semarang, Senin (23/1/2017) siang.

Ia mencontohkan untuk komoditas cabai yang kerap mengalami fluktuasi harga. Kementan mendorong agar luas tanam tanaman cabai tidak di bawah 30 hektar per bulan.

Prinsipnya luas tanam seluruh komoditas jangan di bawah angka kebutuhan. Kebijakan ini sudah diputuskan untuk menjadi sebuah formulasi permanen, seperti halnya yang sudah berlaku pada komoditas padi.

Selama puluhan tahun, kata Amran, pada periode Juli-Agustus, luas tanam padi sekitar 500.000 hektar. Kemudian oleh Kementan luas lahannya ditingkatkan dua kali lipat menjadi 1 juta hektar.

Setelah menanam 1 juta hektar tidak ada paceklik. "Sekarang tidak ada guncangan harga beras. Ingat ndak, (dulu) kalau Desember-Januari harga beras tinggi, sekarang tidak terjadi. Jadi seluruh komoditas jangan menanam di bawah dari kebutuhan, itu solusi permanennya," tandasnya.

Amran menyatakan bahwa jaminan ketersediaan pangan dengan memastikan luas tanam di atas kebutuhan ini telah terprogram di Kementerian Pertanian.

"Kita pantau harian, berapa tanam cabai? Berapa tanam sayur? Berapa tanam bawang? Berapa sapi bunting? Berapa sapi lagi birahi? Berapa sapi yang melahirkan? Itu kita lakukan di seluruh indonesia," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com