AS Akan Tingkatkan Infrastruktur, Apa Peluang bagi Indonesia?

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump menyerukan kebijakan proteksionisme dan mengancam memberlakukan tarif tinggi bagi produk yang berasal dari luar AS. Selain itu, Trump juga berjanji akan menciptakan infrastruktur masif di AS.

Dengan kebijakan tersebut, apa sebenarnya peluang bagi Indonesia? Investment Director Indonesia PT Aberdeen Asset Management Bharat Joshi mengatakan, untuk menggenjot pembangunan di AS, Trump membutuhkan pasokan komoditas. Joshi menyebut beberapa komoditas yang dibutuhkan adalah bijih besi maupun tembaga.

Dengan demikian, permintaan akan komoditas tersebut akan meningkat dan kemudian mendorong kenaikan harga. Kebijakan-kebijakan itu akan membuka peluang bagi Indonesia. Pasalnya, Indonesia merupakan negara dengan basis komoditas.

"Trump akan membawa peningkatan permintaan karena infrastruktur harus ada bahannya, misal tembaga atau biji besi," kata Joshi di Jakarta, Selasa (24/1/2017).

Dengan kenaikan harga komoditas, maka pertumbuhan ekonomi nasional diharapkan terdongkrak. "Komoditas yang meningkat mendorong level pendapatan bukan di Jakarta atau Jawa, tapi di Sumatera, Kalimantan," ungkap Joshi.

Kondisi ini juga diyakini akan mendorong daya beli masyarakat serta investasi. Apalagi, banyak perusahaan mengerem investasi sejak harga komoditas menurun.