JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, pada tahun 2017 ada tantangan yang perlu dihadapi yaitu pengendalian inflasi. Seperti diberitakan, inflasi sepanjang tahun 2016 tercatat sebesar 3,02 persen, terendah dalam lima tahun terakhir.
Menurutnya, faktor yang mendorong terjadinya inflasi rendah pada tahun lalu adalah administered price atau harga yang diatur pemerintah. Tarif listrik hingga harga bahan bakar minyak (BBM) relatif stabil pada tahun 2016.
"Orang kemudian akan secara logis bertanya apakah pada tahun 2017 pemerintah Indonesia akan mampu menjaga administered price agar relatif terus stabil dan ini akan menjadi tantangan yang tidak mudah," ujar Sri Mulyani saat acara CIMB Niaga Economic Forum 2017 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (26/1/2017).
Dia menjelaskan, sedangkan pada tahun ini, pemerintah harus mengambil kebijakan yang berpengaruh pada kenaikan administered price, seperti kebijakan realokasi subsidi dan cara penyaluran subsidi sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Ini tantangan yang tidak mudah karena pada kebijakan fiskal di 2017, DPR memberi sinyal kalau ada beberapa policy kebijakan APBN yang berimplikasi pada perubahan subsidi dan pembayaran subsidi," ungkap Sri Mulyani.
Dengan itu, pihaknya bersama dengan Bank Indonesia telah berkomitmen dalam menjaga inflasi, seperti mengendalikan harga pangan yang bergejolak dan mengurangi inflasi inti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.