Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Tahun, Penambahan Modal Bank Capai Rp 27 Triliun

Kompas.com - 03/02/2017, 17:47 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun dilanda beragam tantangan, kinerja industri jasa keuangan Indonesia dipandang dalam kondisi yang baik.

Data yang diperoleh dari OJK menyebut, total aset perbankan sampai November 2016 mencapai Rp 6.582 triliun. Angka ini meningkat dibandingkan dengan posisi tahun 2014 sebesar Rp 5.615 triliun.

Sementara itu, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) meningkat dari posisi 19,57 persen pada Desember 2014 menjadi 23,04 persen pada November 2016.

"Selama tiga tahun terakhir perbankan diawasi OJK, penambahan modal anorganik mencapai Rp 27 triliun. Konsolidasi perbankan berjalan baik dengan dilakukannya merger dan integrasi 12 bank menjadi 6 bank," tulis laporan OJK, Jumat (3/2/2017).

Transisi pengawasan industri jasa keuangan dari Bappepam dan Bank Indonesia ke OJK sejak 2013 dan 2014 juga dipandang berjalan dengan baik, tanpa terlihat gejolak saat perpindahannya.

"Menurut saya kinerja OJK sudah baik dalam menjalankan tugas mengawasi bank dan lembaga keuangan non bank selama ini," kata Pengamat Perbankan Paul Sutaryono ketika dihubungi pada saat terpisah.

Kinerja Industri Keuangan Non Bank (IKNB) juga membaik dilihat dari aset IKNB pada November 2016 meningkat 15,61 persen menjadi Rp 1.869 triliun dibanding posisi tahun lalu. 

Jumlah entitas IKNB per November 2016 tercatat sebanyak 1.048 entitas, bertambah 118 entitas dibanding November tahun lalu.

Sementara itu, di pasar modal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan akhir Desember 2016 mencatat rekor pertumbuhan 15,32 persen.

Selain itu nilai emisi pada 2016 tercatat sebanyak Rp194,7 triliun atau tumbuh 68,94 persen dibanding tahun 2015. Menurut Paul, tantangan OJK ke depan tidak mudah. Pasalnya, fenomena yang terjadi di tengah masyarakat saat ini, yakni maraknya penawaran investasi yang menjanjikan imbal hasil di luar batas kewajaran.

"Tantangan ke depan akan lebih berat, misalnya dalam menepis banyaknya investasi bodong atau investasi abal-abal yang mencuat di permukaan pada akhir-akhir ini," tutur Paul.

Paul berharap OJK lebih meningkatkan edukasi tentang aneka investasi di beberapa kota yang banyak ditawarkan oleh pelaku investasi bodong dan memberikan berbagai tips untuk mengetahui mana investasi legal dan ilegal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com