Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama-nama Kandidat Pengganti Dirut Pertamina Mulai Terdengar

Kompas.com - 04/02/2017, 13:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno memberhentikan dengan hormat Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama PT Pertamina dan Ahmad Bambang sebagai Wakil Direktur Utama Pertamina dinilai mengejutkan sejumlah pihak

Keputusan ini tertuang di Surat Keputusan Menteri BUMN No: SK-26/MBU/02/2017 tentang Pemberhentian dan Perubahan Nomenklatur Jabatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan PT Pertamina.

Menteri Rini memberikan waktu kepada dewan komisaris Pertamina selama 30 hari untuk mencari direktur utama yang baru.

(Baca: Jadi Plt Dirut, Yenni Andayani Ingin Buat Pertamina Lebih Solid)

Rini menyatakan, dewan komisaris akan mengusulkan beberapa nama dari internal Pertamina. Selanjutnya, nama-nama itu akan dinilai tim independen.

"Baru diusulkan ke Presiden Joko Widodo," kata Rini, di komplek Istana.

Selama proses transisi itu, Menteri BUMN menugaskan, Yenni Andayani yang kini menjabat Direktur Gas Pertamina sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama Pertamina. Sementara untuk posisi wakil Dirut dihilangkan dari struktur dewan direksi Pertamina.

Komisaris Utama Pertamina, Tanri Abeng menyatakan, pihaknya akan mencari talenta baru yang bisa bekerjasama dan solid di Pertamina untuk menjadi Direktur Utama.

"Kalau mencarinya dari luar lingkungan Pertamina, itu urusan pemegang saham. Mudah-mudahan tidak perlu 30 hari sudah ada direktur utama yang baru," ujarnya.

Ada sejumlah nama yang mulai disebut-sebut namanya berpeluang menduduki kursi direktur utama Pertamina. Mereka adalah Yenni Andayani, Syamsu Alam, Rachmad Hardadi, Budi Gunadi Sadikin, termasuk Ahmad Bambang.

Namun empat orang kandidat itu belum bersedia memberikan konfirmasi saat coba dihubungi KONTAN, mengenai kabar tersebut. Rachmad Hardadi, misalnya, menyatakan tak ingin memberikan komentar lebih dulu soal ini.

Sementara Yenni menyatakan, saat ini sedang fokus menyelesaikan tugasnya. Dia dan jajaran direksi Pertamina lainnya akan fokus pada tugas untuk membuat Pertamina menjadi lebih solid.

Ia berharap pemegang saham segera memutuskan pengisian jabatan-jabatan strategis yang saat ini masih belum terisi selain melakukan kegiatan operasional sehari-hari.

Pengamat energi dari Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro menyatakan nama-nama tersebut memiliki kapasitas yang baik. Namun peluang untuk dipilih akan sangat tergantung pada keputusan pemerintah.

"Saya menilai jika pemerintah memilih nama A bukan karena B tidak kompeten, tetapi karena A dinilai lebih pas saja dengan arah kebijakan pemerintah," katanya, Jumat (3/2/2017).

Sedangkan Fahmi Radi mengingatkan, ada satu nama yang masuk dalam bursa kandidat direktur utama Pertamina, kini berurusan dengan Kejaksaan Agung.

Meski begitu, dia melihat ada juga nama yang berani tegas menolak pemberian mafia migas. (Agus Triyono, Febrina Ratna Iskana, Teodosius Domina)

Kompas TV Laba Pertamina Lampaui Laba Petronas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com