Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Sektor Masih Kompak Melemah, IHSG Ditutup Turun pada Jeda Siang

Kompas.com - 07/02/2017, 12:30 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun pada jeda siang perdagangan saham, Selasa (7/2/2017) pukul 12.00 WIB. IHSG ditutup turun 0,17 persen atau turun 9,05 poin ke level 5.386,94.

Sebanyak tujuh indeks sektoral ditutup melemah dan menekan laju IHSG. Sektor perkebunan yang pagi tadi dibuka menguat, berbalik arah, dan melemah.

Selain itu, sektor keuangan yang pada pembukaan perdagangan pagi tadi dibuka melemah, kini ditutup menguat.

Sektor industri dasar juga ditutup menguat, setelah pada awal perdagangan saham dibuka melemah. Sedangkan sektor properti yang pada pagi tadi dibuka tetap, kini ditutup melemah.

Dari data RTI, total 155 saham ditutup melemah dan mendorong indeks ke zona merah. Sementara hanya 124 saham yang ditutup menguat dan 107 saham lainnya ditutup pada posisi tetap.

Berbeda dengan sesi pembukaan, pada jeda siang aksi beli bersih investor asing kembali marak. Aksi beli bersih investor asing di semua papan perdagangan mencapai Rp 67,2 miliar. Sedangkan aksi beli bersih investor asing di pasar reguler mencapai Rp 26 miliar.

Saham-saham dengan persentase kenaikan tertinggi pada jeda siang ini yakni ESSA, TELE, BBNI, LPPF, GGRM, dan ISAT.

Melemahnya IHSG sama dengan kondisi bursa saham di AS. Pada perdagangan Senin waktu setempat atau Selasa waktu Indonesia, Wall Street tergelincir gara-gara saham-saham sektor energi rontok seiring tertekannya harga minyak mentah dunia.

Selain itu, investor juga masih menunggu paparan kinerja sejumlah emiten besar dan masih mencari kejelasan dari kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump.

Dari pasar spot Bloomberg, rupiah terpantau melemah tipis 4 poin ke level 13.324 per dollar AS. Sebelumnya pada Senin (6/2/2017), rupiah ditutup di level 13.320 per dollar AS.  

Kompas TV Prediksi Kondisi IHSG di Awal Tahun 2017

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com