Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kredit BTN 2016 Tumbuh 18,34 Persen Jadi Rp 164,44 Triliun

Kompas.com - 13/02/2017, 18:09 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk melaporkan, penyaluran kredit sepanjang tahun 2016 mencapai Rp 164,44 triliun. Angka tersebut tumbuh 18,34 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan Rp 138,95 triliun pada tahun 2015.

Direktur Utama BTN Maryono menuturkan, kinerja penyaluran kredit perseroan pada tahun 2016 tersebut berada di atas rata-rata industri perbankan nasional. Pasalnya, penyaluran kredit perbankan per Desember 2016 hanya tumbuh 7,8 persen (yoy).

"Kredit di sektor perumahan menjadi penyokong utama kenaikan pinjaman di BTN," tutur Maryono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (13/2/2017). Kredit perumahan mencakup 89,97 persen porsi pinjaman di BTN dengan outstanding  naik 18,43 persen (yoy) dari Rp 124,92 triliun pada akhir 2015 menjadi Rp 147,94 triliun di periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan terbesar di segmen ini berasal dari kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi yang naik 30,57 persen (yoy) dari Rp 43,52 triliun pada akhir Desember 2015 menjadi Rp 56,83 triliun di Desember 2016.

Sementara itu, rasio kredit bermasalah (non-performing loan /NPL) gross BTN per Desember 2016 berhasil ditekan dari 3,42 persen menjadi 2,84 persen. NPL net pun turun dari 2,11 persen pada Desember 2015 menjadi 1,85 persen di bulan yang sama di tahun berikutnya.

Maryono menyebut, BTN masih akan tetap mengandalkan KPR sebagai fokus utama bisnis perseroan. Peningkatan KPR juga dilakukan sejalan dengan komitmen BTN mendukung Program Sejuta Rumah yang diinisiasi Presiden Joko Widodo.

Pada tahun ini, BTN menargetkan penyaluran pinjaman akan naik sebesar 21 hingga 23 persen. Sejalan dengan target tersebut, BTN membidik pertumbuhan laba bersih sekitar 20 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com