Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Minta Damri Tingkatkan Armada untuk Perbatasan RI-Malaysia

Kompas.com - 17/03/2017, 09:30 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

SAMBAS, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendampingi lawatan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke Kalimantan Barat dalam rangka peresmian Pos Lintas Batas (PLBN) Terpadu Nanga Badau yang terletak di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Guna meningkatkan pelayanan transportasi bagi masyarakat daerah perbatasan dan sekitarnya, mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura ll (Persero) ini menginstruksikan Perum Damri untuk menambah armadanya guna menggarap pasar transportasi wilayah perbatasan tersebut.

"Jadi kami (Kemenhub) memberikan subsidi Damri, dan Damri yang melaksanakan, harus siap," kata Menhub Budi Karya di Aruk, kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Jumat (17/3/2017).

Menhub Budi Karya menyebut, tingkat okupansi penumpang saat ini belum terlalu besar. Namun demikian, dengan mulai beroperasinya bus-bus ini dapat menciptakan kegiatan ekonomi yang berkelanjutan di wilayah perbatasan.

"Satu hari mereka jalan sekali-kali okupansi sekitar 30 persen, belum terlalu banyak, tapi tentu kita mempersiapkan ini guna mendorong dan membentuk kegiatan ekonomi yang akan berpotensi maju," terangnya.

Terkait dukungan Kemenhub untuk melayani sektor transportasi di wilayah-wilayah perbatasan seperti di daerah Putusibbau, Kalbar yang merupakan daerah perbatasan antara negara Indonesia dengan Malaysia.

Selain Putussibau, ada tiga daerah perbatasan lainnya di Kalbar yaitu perbatasan Entikong di Kabupaten Sanggau, perbatasan Bengkayang di kabupaten Bengkayang, dan perbatasan Sambas di Kabupaten Sambas.

Menhub Budi Karya menjelaskan, saat ini di daerah perbatasan tersebut telah tersedia angkutan angkutan bus untuk melayani daerah-daerah perbatasan di Kalimantan seperti di Passibau.

Untuk angkutan bus perintis, saat ini terdapat dua rute perintis di Kalbar yaitu, pertama, rute perbatasan Putussibau-Badau-Puring Kencana sejauh 248 km. Rute tersebut sekarang dilayani oleh Damri dengan 3 unit Bus, yang masing-masing berkapasitas 24 orang.

Bus tersebut beroperasi 3 rit perharinya, dengan tarif Rp 180.000 dengan rata-rata tingkat keterisian bus atau load factornya kurang lebih 30 persen.

Kedua, rute Bengkayang-Jagoibabang sejauh 106 km, dilayani oleh dua unit bus Damri berkapasitas masing-masing 24 orang yang melayani sebanyak 3 rit setiap harinya dengan tarif Rp 40.000 sekali jalan.

"Diharapkan dengan adanya bantuan tambahan bus pada tahun depan, dapat menambah kualitas pelayanan di daerah perbatasan seperti di Putussibau dan daerah perbatasan lainnya di Kalbar," jelas Menhub Budi Karya.

Selain pelayanan angkutan bus perintis, juga tersedia pelayanan angkutan bus komersil pada rute Sambas-Aruk sejauh 72 km dan Jawai-Aruk sejauh 75 km yang dilayani oleh Perusahaan Otobus swasta dan Koperasi yaitu PT Air Sambar Pratama dan Koperasi Trans Jaya.

(Baca: Layani Perbatasan RI-Malaysia, Kemenhub Serahkan 12 Bus di Kalbar)

Kompas TV Banjir Besar Landa Belu, Pengguna Jalan Nyaris Hanyut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com