Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, Tekanan IHSG Diprediksi Berlanjut

Kompas.com - 23/03/2017, 07:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Posisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang telah mencapai area resistance rentan akan terjadi pelemahan lebih lanjut pada jangka pendek.

Analis dari Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan IHSG akan bergerak bervariasi cenderung kembali mengalami tekanan dengan rentang pergerakan 5.500-5.565.

"Saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya INCO, WSKT, SCMA," kata Lanjar melalui keterangan tertulis, Kamis (23/3/2017).

IHSG kemarin, ditutup melemah tipis 9 poin atau sebesar 0,16 persen di level 5.340,9. Pergerakan cenderung terkonsolidasi dan ditarik menguat pada pre clossing dimana aksi beli investor asing yang tercatat net buy Rp 136.6 miliar menjadi penopangnnya.

Meskipun demikian pergerakan bearish terasa hampir seluruh indeks sektor dimana indeks sektor konsumer dan pertanian yang tertekan paling dalam.

Kehadiran S&P ke Indonesia memberi spekulasi positif meskipun di tengah tekanan bearish di bursa saham global.

Bursa Asia dan Eropa

Bursa Asia ditutup mayoritas tertekan dengan pergerakan gap down di awal sesi perdagangan. Pelemahan dipimpin oleh indeks saham di Jepang yang turun lebih dari 2 persen, disusul penurunan indeks saham di Hong Kong yang turun lebih dari 1 persen.

"Aset haven mengalami peningkatan permintaan disaat investor mencari langkah aman di tengah kembalinya ketidakpastian atas prospek kebijakan Presiden AS," kata Lanjar.

Kemerosotan imbal hasil obligasi pemerintah dan Yen mencapai tertinggi sejak November menjadi faktor penekan. Aksi jual yang terjadi meski data yang menunjukkan ekspor Jepang naik tertinggi dua tahun pada bulan Februari.

Bursa Eropa mayoritas melemah dimana Stoxx Europe 600 turun 0,8 persen, merosot untuk hari ketiga dengan penurunan bank terkemuka.

MSCI Emerging Markets Index turun untuk pertama kalinya dalam sembilan hari, membuat psikologis investor di Eropa cenderung mencari langkah aman dah beralih kepada aset haven.

"Neraca pembayaran Eropa pun cukup negatif dengan turun menjadi 24,1 miliar Euro, dari 30,8 miliar Euro di periode sebelumnya, menambah awan hitam tekanan aksi jual," pungkas Lanjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com