Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahana: Fundamental Ekonomi Membaik, IHSG Menguat Menuju 6.000

Kompas.com - 24/03/2017, 07:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Hiruk-pikuk suasana politik mendekati Pilkada putaran kedua yang akan digelar kurang dari sebulan lagi, masih saja mewarnai pasar Indonesia. Masing-masing pasangan calon terus berupaya mendapat simpati dari warga Jakarta serta partai - partai politik pendukungnya untuk memperbesar perolehan suara yang nantinya akan digelar 19 April.

''Kami melihat siapapun yang akan memenangkan Pilkada putaran kedua ini, roda kehidupan Jakarta tetap akan berjalan dengan berbagai keramaian suasana politik yang membayangi perekonomian dan kompromi akan tetap menjadi esensi berpolitik,'' kata Kepala Riset dan Strategis PT Bahana Securities Harry Su, melalui rilis ke Kompas.com. 

Perusahaan Sekuritas pelat merah ini meyakini, keriuhan politik di ibu kota negara terbesar se-Asia Tenggara ini, tidak terlalu mempengaruhi pergerakan pasar khususnya indeks harga saham gabungan (IHSG), pasalnya fundamental ekonomi Indonesia semakin kuat.

Sehingga Bahana meyakini perkiraan IHSG mencapai level 6.000 pada akhir tahun ini semakin kuat dan bahkan level tersebut bisa terjadi sebelum akhir tahun ini, bila pemerintah mempercepat belanja untuk infrastruktur. Saat ini IHSG bergerak dikisaran 5.555.

Lihat saja, ada beberapa katalis yang mendukungnya seperti kemungkinan Indonesia mendapatkan rating investment grade dari lembaga pemeringkat Standard & Poors, setelah beberapa waktu kemarin perwakilan S&P menemui Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution di Jakarta untuk membicarakan kembali masalah fiskal, pajak dan anggaran Indonesia.

Dalam beberapa hari kedepan, S&P juga akan berbicara dengan kebijakan moneter Bank Indonesia serta dengan Menteri Keuangan. S&P mengunjungi Indonesia untuk melakukan update rating yang akan dilakukan pada Juni mendatang.

Stabilnya nilai tukar terhadap dolar dalam beberapa bulan terakhir ini, meski the Fed menaikkan suku bunga acuannya sebesar 0,25 persen pada bulan ini, ternyata tidak terlalu mempengaruhi perekonomian Indonesia.

Masih positifnya harga komoditas global menjadi penolong untuk meningkatkan pendapatan petani, yang pada akhirnya hal ini akan memberi support bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan Bahana sekitar 5,3 persen pada tahun ini, ditengah-tengah inflasi yang diperkirakan masih akan berada dikisaran 4 persen, meski ada tekanan harga.

Sementara itu, neraca transaksi berjalan diperkirakan defisit sekitar 2,1 persen pada akhir tahun dan cadangan devisa Indonesia masih akan stabil kuat dikisaran 120 miliar dollar AS.

Dengan berbagai faktor pendukung yang memberi support bagi perekonomian Indonesia pada tahun ini, beberapa saham emiten yang masih layak dikoleksi rekomendasi dari Bahana Sekuritas.

Antara lain saham otomotif seperti Astra International (ASII), saham komoditas diantaranya United Tractor (UNTR), AKR Corporindo (AKRA), saham retail termasuk Mitra Adiperkasa (MAPI) dan saham konstruksi seperti Adhi Karya (ADHI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com