Rasio Kredit Macet Membaik, Bank Permata Berencana Stop Jual Aset Bermasalah

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Bank Permata Tbk (BNLI) Ridha DM Wirakusumah mengatakan, pihaknya kemungkinan tak lagi melanjutkan penjualan aset bermasalah.

Pasalnya, kondisi NPL gross di anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) itu jauh membaik, dari 8,83 persen di akhir tahun 2016, menjadi sekitar 5,9-6 persen di akhir kuartal-I 2017.

Ridha mengatakan, sebelumnya Bank Permata sudah menjual aset bermasalah sekitar 30-40 persen dari total NPL. "Tetapi sisanya (60-70 persen), karena progress dan NPL cukup baik, kita jadi ragu-ragu untuk jual lagi," kata Ridha ditemui usai RUPSLB dan RUPS Tahunan, di Jakarta, Rabu (29/3/2017).

Dalam keterbukaan publik, Bank Permata menyampaikan telah menjual aset bermasalah sebesar Rp 1,12 triliun. Adapun pembeli dari aset bermasalah ini adalah perusahaan asal Luksemburg, yaitu CVI CFV III LUX Master SARL.

Saat ini, perusahaan tengah melakukan berbagai upaya restrukturisasi utang debitur, salah satunya dengan penghapus-bukuan (write off). Penghapus-bukuan ini bukan berarti penghapus-tagihan.

Bank Permata optimistis, hingga akhir tahun ini, NPL gross membaik, bisa turun ke level di bawah 5 persen.