Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi 313, Tak Ada Lonjakan Penumpang KA Jarak Jauh di Stasiun Jatinegara

Kompas.com - 31/03/2017, 19:05 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi massa 313 yanhg digelar pada Jumat (31/3/2017) tidak terlalu mempengaruhi operasional kereta api jarak jauh di Stasiun Jatinegara.

Hal ini terlihat dari dari tidak ada penumpukan penumpang yang memadati Stasiun Jatinegara. 

Dari pantauan Kompas.com, penumpang commuter line atau kereta rel listrik (KRL) lebih mendominasi dibandingkan penumpang kereta api jarak jauh.

Wakil Kepala Stasiun Jatinegara Rizal mengatakan, meskipun ada lonjakan penumpang, tetapi masih dalam tahap wajar. Artinya tidak ada kepadatan penumpang yang terjadi di Stasiun Jatinegara. 

"Tetap ada lonjakan tetapi masih terkendali," ujar Rizal kepada Kompas.com di Stasiun Jatinegara Jakarta, Jumat (31/3/2017).

Menurut dia, lonjakan penumpang kereta api jarak jauh terjadi menjelang sore hari yakni pada kereta api Argo Jati jurusan Jakarta-Cirebon dengan jumlah penumpang yang naik di Stasiun Jatinegara sebanyak 152 penumpang. 

"Lonjakan terjadi dari pukul 15.00 WIB sampai pukul 17.00. Range penumpangnya antara 72 penumpang sampai 152 penumpang," jelasnya.

Meski demikian, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang kereta api jarak jauh, Rizal menambah dua mesin cetak boarding tiket yang terletak di pintu masuk Stasiun Jatinegara. 

"Selain itu kami juga menambah jumlah petugas keamanan sebanyak 10 orang. Sehingga total petugas keamanan menjadi 26 orang," tandasnya.

Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) menjadwalkan untuk memberhentikan kereta jarak menengah dan jarak jauh di Stasiun Jatinegara pada Jumat (31/3/2017) guna mengantisipasi dampak aksi 313.

Senior Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Suprapto mengatakan kereta-kereta yang diberhentikan di Stasiun Jatinegara adalah pemberangkatan dari Stasiun Gambir.

"Bagi penumpang KA yang kesulitan untuk menuju akses masuk ke Gambir bisa mencari alternatif dengan naik dari Stasiun Jatinegara. Hal ini demi memudahkan pelayanan penumpang," ungkap dalam keterangan resminya Kamis (30/3/2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com