Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Bursa Indonesia Bakal Terganggu Serangan AS ke Suriah?

Kompas.com - 10/04/2017, 14:11 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mencermati serangan rudal tomahawk Amerika Serikat (AS) ke Suriah, karena berpotensi meningkatkan ketidakpastian pasar.

Tito Sulistio mengatakan, jika ditilik dari catatan sejarah selama ini, kondisi politik dalam negeri (Indonesia) tidak berdampak signifikan terhadap pasar modal.

"Pada 2004, 2009, 2014, Pilkada, Aksi 212, pasar modal tidak terpengaruh. Historically tidak terpengaruh," kata Tito ditemui usai pencatatan saham perdana Bintraco, di Jakarta, Senin (10/3/2017).

Lain halnya jika yang terjadi adalah perubahan geopolitik, apalagi jika menyangkut negeri Paman Sam. Perubahan geopolitik di AS kemungkinan akan memberikan dampak ke pasar modal.

"Karena secara teoritis harga minyak bisa naik.Tetapi, kita mesti lihat dampaknya. Bomnya sudah mulai berhenti nih. Tetapi, orang masih wait and see," kata Tito Sulistio.

Seperti dikutip dari CNBC, harga minyak pada Jumat pekan lalu ditutup naik mendekati level tertinggi satu bulan, setelah AS menembakkan rudal ke sebuah pangkalan udara pemerintah Suriah, pada Kamis pekan lalu.

Patokan minyak mentah Brent berjangka naik 29 sen ke level 55,17 dollar AS per barel, setelah sempat mencapai puncak intraday 56,08 dollar AS per barel, tertinggi sejak 7 Maret.

Sedangkan patokan minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) berakhir di 52,10 dollar AS per barel atau naik 40 sen dari penutupan hari sebelumnya. WTI sempat mencapai puncak intraday di 52,94 dollar AS per barel.

(Baca: Gara-gara Serangan Trump ke Suriah, Pasar Keuangan Global Ikut Bergejolak)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com