Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGN Segera Dapat Tambahan Pasokan Gas dari Husky

Kompas.com - 13/04/2017, 14:35 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) (Persero) Tbk mendapatkan tambahan pasokan gas bumi untuk wilayah Jawa Timur dari Husky CNOOC Madura Limited (HCML) tahun ini.

Direktur Komersial PGN, Danny Praditya mengungkapkan, pasokan gas dari HCML mulai mengalir pada Mei 2017 dengan volume yang disalurkan secara bertahap mulai 20 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) hingga lebih dari 100 MMSCFD.

Peningkatan pasokan dari HCML dapat dilakukan seiring tingkat kebutuhan pasar gas bumi di Jawa Timur. Pasokan gas HCML berasal dari lapangan BD di Blok Husky Madura, dan akan disalurkan dari titik serah di Stasiun Semare ke jaringan pipa eksisting PGN di Pasuruan.

"Pasokan gas dari HCML akan berlangsung selama 20 tahun. Karena itu pasokan gas untuk pelanggan PGN di Jawa Timur mulai dari Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto hingga Pasuruan semakin handal," kata Danny, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/4/2017).

Dengan jaminan pasokan gas bumi akan mendorong investor makin berminat dan betah berinvestasi di Jawa Timur. Sehingga diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat menjadi lebih baik.

"Dengan kehandalan pasokan energi gas bumi PGN, tentu akan membuat investor senang berinvestasi di Jawa Timur," kata Danny.

Sementara itu, Vice President Corporate Communication PGN, Irwan Andri Atmanto menambahkan sejalan semakin handalnya pasokan gas bumi PGN di Jawa Timur, PGN juga semakin agresif mengembangkan infrastruktur gas bumi di wilayah tersebut.

Salah satu contohnya, PGN saat ini sedang membangun pipa distribusi gas bumi ruas Gresik-Lamongan-Tuban sepanjang 141 kilometer (Km).

"Telah menjadi komitmen PGN untuk terus membuka wilayah-wilayah pengguna gas bumi baru. Karena itu, pemanfaatan produksi gas bumi dalam negeri semakin meningkat," ujar Irwan.

Saat ini PGN telah memasok gas bumi ke 1.652 industri besar dan pembangkit listrik. 1.929 Pelanggan komersial (hotel, restoran, rumah sakit) dan usaha kecil menengah (UKM), dan 204 ribu pelanggan rumah tangga.

Pelanggan PGN tersebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Sorong Papua.

Khusus di wilayah Jawa Timur, PGN melayani 27.170 pelanggan rumah tangga, 209 pelanggan komersial, dan 475 pelanggan industri.

"Pipa gas yang dibangun dan dioperasikan PGN saat ini lebih dari 7.200 kilometer. Jumlah ini setara dengan 80% pipa gas bumi hilir seluruh Indonesia. Selain pipa gas, PGN juga mengoperasikan 2 Floating Storage Regasification Unit (FSRU), 11 SPBG, dan 5 mobile refueling unit (MRU). Biaya pembangunan infrastruktur gas tersebut dilakukan PGN tanpa mengandalkan APBN," tutup Irwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com