Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Bisnis Penitipan Motor di Stasiun Depok Lama

Kompas.com - 05/05/2017, 18:07 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Semakin banyaknya warga asal Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi yang bekerja di Jakarta membuat bisnis di kawasan stasiun kereta menjadi menggiurkan.

Tak terkecuali bisnis penitipan motor. Rumah-rumah petak yang berada di sekitar stasiun diubah menjadi lokasi park and ride.

Di Stasiun Depok Lama misalnya, begitu keluar dari stasiun, kita sudah dapat melihat deretan motor yang terparkir di sebuah gang kecil menuju jalan raya.

Banyak usaha yang didirikan di sepanjang jalan kecil tersebut. Seperti rumah makan Padang, bakso, sewa vcd, dan lain-lain. Namun, satu usaha yang paling menonjol dibanding usaha lainnya, yakni usaha penitipan motor.

Hampir tiap rumah di sana digunakan untuk usaha parkir dan penitipan motor. Biasanya usaha tersebut ditandai dengan banyaknya motor yang parkir, papan bertuliskan "titip motor kecil Rp 6.000 dan motor gede Rp 7.000", serta beberapa pria yang terlihat sibuk memasukkan dan mengeluarkan motor.

Romlah (60), salah seorang pengusaha penitipan motor mengaku sudah menjalani usaha tersebut sejak tahun 2007. Usaha ini diturunkan dari suaminya yang sudah meninggal dunia.

"Dari (tarif penitipan motor) Rp 3.000, sekarang Rp 6.000. Tiap tahun memang naik tarifnya," kata Romlah, kepada Kompas.com, Jumat (6/5/2017).

Romlah menggunakan bagian teras rumahnya untuk menjalankan usaha penitipan motor yang diberi nama "Zidan" tersebut.

Motor berukuran kecil yang parkir di teras rumahnya dikenakan tarif Rp 6.000. Sedangkan untuk motor besar yang parkir di sana dikenakan tarif Rp 7.000. Tarif yang berbeda akan dikenakan jika warga menitipkan motor hingga menginap, Rp 15.000 tiap satu malam.

Tiap harinya, ada 100 motor yang dititipkan ke Romlah. Sedangkan pada hari Sabtu-Minggu, biasanya hanya 15 motor yang dititipkan padanya. Selain itu, sebanyak 2-3 motor yang dititipkan padanya hingga menginap.

"Tiap harinya saya bisa dapat sekitar Rp 500.000. Laba bersihnya paling sekitar Rp 300.000, karena saya harus bayar pegawai juga," kata Romlah.

Ada seorang pegawai yang membantu Romlah untuk menjaga serta memasukkan dan mengeluarkan sepeda motor. Romlah membayar honor pegawainya sebesar Rp 125.000 tiap harinya.

Honor itu di luar makan dan uang rokok yang juga ditanggungnya. Ia tak memiliki sumber penghasilan lain selain usaha penitipan motor ini.

"Saya enggak punya pekerjaan sampingan apa-apa. Tapi Alhamdulillah bisa memenuhi kebutuhan. Saya merasa cukup aja sih, karena memang segini yang dikasih sama Allah ya Alhamdulillah," kata ibu empat orang anak tersebut sambil terkekeh.

Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Tempat usaha parkir dan penitipan motor di sekitar Stasiun Depok Lama. Foto diambil pada Jumat (5/5/2017).

Cerita berbeda datang dari Theodora, yang juga pengusaha jasa penitipan motor. Dia membuka usaha penitipan motor bukan di rumah miliknya, melainkan rumah kontrakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com