Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Telisik Pembatalan Akuisisi WOM Finance

Kompas.com - 10/05/2017, 17:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengumuman pembatalan akuisisi WOMF memang bak petir di siang bolong. Saat pengumuman pembatakan transaksi itu dirilis di situs Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 4 Mei lalu, harga saham WOMF turun 20,71 persen dari hari sebelumnya ke posisi Rp 157 per saham.

Lewat perjanjian pembelian saham bersyarat atau conditional shares purchase agreement (CSPA), pembelian WOMS oleh RCM cukup membetot perhatian publik. Sebab, transaksi ini bernilai hingga Rp 673,77 miliar.

Saat pengumuman rencana akuisisi diumumkan Maybank 12 Januari silam, harga saham WOMF melonjak 34,69 persen ke Rp 198, pada hari yang sama.

Menariknya, sebelum dua pengumuman itu, baik saat penjualan maupun pembatalan, Reliance Sekuritas tercatat sebagai broker dengan transaksi baik jual maupun beli terbesar, sehari sebelum kedua pengumuman tersebut dirilis.

Sayang, Presdir PT Reliance Sekuritas Indonesia Jurgantara Usman enggan berkomentar atas transaksi itu. "Saya no comment," ujar dia. Adapun Head of Corporate Affair RCM Gatot Subagio belum merespon konfirmasi Kontan.

Yang pasti, Taswin Zakaria, Presdir Bank Maybank Indonesia menegaskan rencana penjualan yang mulai digagas sejak awal 2017 itu usai.

"CSPA batal. Pembatalan sudah sesuai dengan ketentuan yang tertuang di CSPA," tandas Taswin kepada Kontan.

Sebab, hingga batas waktu 30 April, sejumlah persyaratan belum terpenuhi RCM. Makanya, kesepakatan jual beli batal. Adapun RCM tak terima pembatalan itu. Dalam rilis resminya, 4 Mei, RCM menganggap Maybank secara sepihak membatalkan transaksi akuisisi WOMF.

Nurhaida mengaku, OJK memang sedang menelaah seluruh proses penjualan WOMF.

"Kami ingin tahu apa masalahannya. Adakah ketentuan yang dilanggar," tuturnya.OJK

memang sudah menerima alasan pembatalan, tapi kini menelisiknya. (Nina Dwiantika, Yuwono Triatmodjo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com