Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Komponen Pesawat Jet Buatan China Dipasok dari Barat

Kompas.com - 12/05/2017, 11:40 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - China berhasil melakukan penerbangan pertama pesawat jet penumpang buatan sendiri yakni pesawat C919.

Pesawat tersebut dimaksudkan untuk menyaingi raksasa pabrikan pesawat Boeing dan Airbus yang merajai pasar global.

Penerbangan perdana C919 dilakukan di Bandara Internasional Pudong, Shanghai pada akhir pekan lalu. Banyak pihak memandang hal ini sebagai upaya China masuk ke pasar pesawat komersial.

"C919 akan menjadi pengubah permainan dalam industri kedirgantaraan China," kata Corrine Png, direktur eksekutif biro riset Crucial Perspective seperti dikutip dari Financial Express, Jumat (12/5/2017).

Pesawat C919 yang berkapasitas 158 hingga 174 penumpang dibuat oleh BUMN China, Commercial Aircraft Corporation of China Ltd (Comac). Pesawat ini diharapkan dapat bersaing dengan Boeing 737 dan Airbus A320.

Namun, ternyata C919 tidak seluruhnya dibuat oleh China. Ada bantuan banyak pemasok dari Barat. Setidaknya ada 15 mitra asing yang bekerja untuk mendukung sistem dan komponen C919.

Beberapa mitra tersebut antara lain General Electric Co dan Honeywell International Inc. Keduanya mendukung pengadaan mesin pada pesawat C919.

"Comac sangat bergantung pada pengalaman pemasok-pemasoknya. Kami menambah banyak nilai," ujar Tom Szlosek, direktur keuangan Honeywell.

Perusahaan-perusahaan di luar China yang masuk ke dalam sistem rantai pasok C919 menyediakan komponen untuk aspek kendali penerbangan, mesin, penerangan, kontrol kokpit, dan sebagainya.

Adapun mesin dan landing gear sepenuhnya berasal dari manufaktur asing. Sebagai contoh, mesin C919 dibuat oleh CFM. Induk usaha CFM tidak lain adalah General Electric dan pabrikan Perancis Safran Aircraft Engines, dan penyediaan mesin C919 adalah semacam barter karena CFM membeli komponen mesin dari China seharga lebih dari 500 juta dollar AS.

Bao Pengli, manajer proyek C919 di Comac menjelaskan, pesawat yang dirancang oleh China memang tidak berarti semua komponennya harus dibuat di China pula. Beberapa komponen berasal dari pemasok internasional.

"Tujuannya untuk memenuhi standar Comac dan mereka (para pemasok) tidak hanya memasok Comac, tapi juga produsen pesawat lainnya di seluruh dunia," ujar Bao.

Setidaknya ada 15 pemasok non China yang mendukung proyek C919 adalah antara lain FACC AG, Honeywell, Parker Aerospace, UTC Aerospace System, Arconic, Liebherr-Aerospace, Eaton, dan CFM International.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com