Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Peternakan Unggas Perlu Sentuhan Teknologi, Buat Apa?

Kompas.com - 15/05/2017, 18:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) I Ketut Diarmita mengatakan, dalam beberapa tahun kedepan industri peternakan khususnya unggas akan ada proses peralihan dari konvensional kepada modern.

Hal itu diungkapkan Ketut saat menghadiri acara penyerahan bantuan kandang unggas tertutup atau broiler closed houses dari PT Charoen Pokphan Indonesia Tbk kepada empat universitas.

"Industri peternakan masa depan adalah yang efisien, kalau kita tidak mau merubah, dari yang konvensional ke modern, kita akan kalah di biaya prosuksi dan akhirnya akan selalu kalah bersaing," ungkap Ketut di Gedung BPPT, Jakarta Pusat, Senin (15/5/2017).

Dalam kesempatan tersebut PT Charoen Pokphan Indonesia Tbk memberikan bantuan kandang unggas tertutup kepada empat universitas, yakni Universitas Airlangga, Universitas Dipenogoro, Universitas Hasanudin, dan Universitas Jenderal Soedirman.

"Saya berbahagia PT Charoen Pokphan Indonesia bisa menyumbangkan closed house kepada universita dan mudah-mudahan bisa ditambah, untuk mendorong mahasiswa fakultas peternekan dalam mengembangkan usaha peternakan," ungkapnya.

Ketut mengatakan, karena peralihan teknologi didalam industri peternakan bergantung pada kalangan akademisi dalam melakukan penelitian dan pengembangan industri peternakan kedepan.

Selain itu, dengan kerja sama antara pelaku usaha, pemerintah, dan akademisi akan menghasilkan sumber daya manusia yang ahli dalam dunia perunggasan.

"Setelah keluar dari universitas tidak bingung ketika tamat, seperti bekerja dimana dan kerja apa, karena mahasiswa sudah punya pengetahuan dan skill yang bisa diterapkan, tidak semata-mata menunggi bagaimana menjadi Pegawai Negeri Sipil," jelasnya.

Menurut Ketut, upaya tersebut merupakan salah satu cara transfer teknologi antara pelaku usaha dan universitas.

"Upaya ini untuk mempercepat transfer pengetahuan baik dari perusahaan ke fakultas begitu juga sebaliknya. Kedepan ini kita akan bersaing dengan negara-negara yang tidak terbatas, pengaruh global benar-benar akan mengilas orang-orang yang tidak mau berubah, jadi akan tergilas oleh perubahan itu sendiri dan itu adalah tantangan," pungkas Ketut.

Sebagai informasi, kandang unggas tertutup (broiler closed houses) merupakan sarana budidaya unggas pedaging atau ayam broiler yang menggunakan teknologi tinggi dan efisien dalam hal biaya produksi, pengendalian penyakit, pengaturan suhu ruangan, hingga penyaluran pakan ternak secara otomatisasi.

(Baca: Pemerintah Janji Rangkul Semua Asosiasi Peternak Unggas)

Kompas TV Seorang warga di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, meninggal dunia, diduga terserang virus flu burung. Sejumlah petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, bersama Dinas Kesehatan dan Petugas Puskesmas Pangenan Kabupaten Cirebon, mendatangi kandang unggas, di Desa Pangenan, Cirebon. Petugas mengambil sampel cairan dari unggas dan membawa hasil sampel ke laboratorium untuk segera dicek. Sementara itu, kematian warga serta 107 unggas selama beberapa waktu, diduga karena terjangkit virus flu burung.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com