KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - KSK Land, anak usaha perusahaan asuransi KSK Group, membangun proyek branded residential atau hunian mewah 8 Conlay di Jalan Conlay di jantung kota Kuala Lumpur, Malaysia. Proyek ini ditargetkan selesai pada 2020-2021 mendatang.
Joanne Kua Ying Fei, Chief Executive Officer KSK Group, dan juga Managing Director KSK Land mengatakan bahwa dari dua tower apartemen yang akan dibangun di atas lahan 1,6 hektar tersebut, saat ini sudah 70 persen terjual.
Menurut Joanne Kua, pihaknya menyasar 60 persen ekspatriat sebagai pembeli proyek unit apartemen mewah ini. Sementara sisanya, 40 persen, untuk warga Malaysia.
"Kami menyasar 60 persen pembeli adalah foreigner (orang asing). Kami sasar orang asing dari China, Taiwan, Hong Kong, Singapura, Jepang, Timur Tengah dan Indonesia," ujar Joanne Kua di galeri 8 Conlay di Kuala Lumpur, Rabu (23/5/2017).
Menurut dia, saat ini pembeli dari Indonesia berkisar 1 persen dari total pembeli asing yang sudah meneken pembelian apartemen mewah ini.
"Kami targetkan jumlah pembeli dari Indonesia akan naik di atas 1 persen. Kami sasar Indonesia karena dekat, memiliki kesamaan kultur, budaya dan bahasa. Kami juga sasar mereka yang concern pada edukasi di Malaysia," lanjutnya.
Dia melanjutkan, KSK Land menargetkan seluruh unit di Tower A yang terdiri dari 564 unit hunian mewah, akan 100 persen terjual per Juni 2017.
Dari informasi yang Kompas.com dapatkan dari pihak 8 Conlay, jumlah pembeli dari Indonesia sedikit pasalnya pada akhir 2016-awal 2017 Indonesia sedang melaksanakan tax amnesty. Sehingga, lebih banyak pembeli asing berasal dari China.
(Baca: Mengapa Orang Indonesia Suka Beli Properti di Luar Negeri?)
Asal tahu saja, Proyek 8 Conlay merupakan proyek pembangunan dua tower apartemen mewah, pusat perbelanjaan serta hotel bintang lima di jantung kota Kuala Lumpur.
Proyek ini bekerja sama dengan Kempinski Hoteliers yang menjadi mitra untuk layanan di semua area apartemen mewah dan hotel. Sementara desain interior dipercayakan kepada Steve Leung dan Yoo.
Apartemen ini dipasarkan dengan tiga tipe, yakni 1 kamar utama, 2 kamar utama dan 3 kamar utama mulai harga sekira Rp 6,5 miliar hingga yang paling mahal Rp 15 miliar. Semuanya fully furnished.
Saat ini proyek 8 Conlay yang berdiri di lahan 1,6 hektar itu telah mencapai 25 persen.
Sementara nilai pengembangan proyek atau gross development value 8 Conlay ini diperkirakan mencapai Rp 17 triliun. Pembangunan proyek ini berasal dari dana KSK Group dan pembiayaan dari perbankan Malaysia, yakni Maybank.
(Baca: Perluas Pangsa Pasar ke Properti, KSK Group Hadirkan Proyek 8 Conlay)