Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rating S&P Jadi Investment Grade, Apa Artinya Buat Kocek Anda?

Kompas.com - 27/05/2017, 21:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pekan lalu, ramai diberitakan kenaikan peringkat surat utang pemerintah Indonesia oleh lembaga pemeringkat S&P dari BB+ (speculative – non investment grade) menjadi BBB- (lower medium grade – investment grade).

Banyak pihak gembira dengan kenaikan peringkat ini, terutama Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai bendahara negara maupun sebagai pengelola angggaran negara.

Wajar mereka gembira. Selama ini S&P terbilang pelit menaikkan peringkat Indonesia dibandingkan dua lembaga peringkat lain, yakni Moody's Investor Services dan Fitch Ratings.

Moody’s dan Fitch sudah terlebih dahulu memberi rating investment grade buat surat utang RI. Dengan demikian, sekarang lengkap sudah ketiga lembaga rating utang dunia ini memberikan peringkat investment grade kepada Indonesia, setidaknya untuk sementara ini.

Pertanyaannya, adakah dampak kenaikan peringkat surat utang ini bagi keuangan pribadi masyarakat?

Jika ada, bagaimana dampak itu terjadi? Berikut ini penjelasan Halomoney.co.id, mengutip dari berbagai sumber.

1. Kenaikan peringkat utang menjadi investment grade ini secara langsung mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan.

Perusahaan akan semakin mudah mendapatkan pinjaman, terutama dari luar negeri karena investor asing yang tadinya terhambat masuk karena rating S&P belum investment grade, akan segera masuk dan membenamkan dananya di surat utang Indonesia. 

Selain pinjaman yang lebih mudah, biaya bunga yang didapat akan lebih murah. Akibatnya, perusahaan akan terdorong mendapatkan dana pinjaman untuk berbagai proyek dan kegiatan produktif sehingga menggulirkan ekonomi.

2. Perusahaan-perusahaan yang akan terkena dampak positif ialah perusahaan di sektor perbankan, konstruksi, infrastruktur, properti, produsen semen, dan importir. Dampak positif akan dialami oleh enam sektor usaha itu terjadi secara berbeda-beda.

3. Sektor perbankan akan lebih mudah dan murah untuk mendapatkan pinjaman valas sehingga penyaluran kredit lebih besar. Sedangkan sektor konstruksi dan infrastruktur akan diuntungkan dengan penurunan suku bunga pinjaman sehingga beban utang mereka akan berkurang.

Sedangkan perusahaan di sektor properti akan mendapatkan potensi pinjaman yang lebih besar dari bank untuk membiayai proyek propertinya.

Produsen semen akan mengalami peningkatan penjualan karena sektor properti, konstruksi, dan infrastruktur mengalami pertumbuhan.

Sedangkan importir akan terbantu dengan penguatan rupiah akibat banyaknya dana asing masuk ke surat utang pemerintah dan pasar modal Indonesia.

3. Dampak kenaikan rating ke keuangan pribadi masyarakat akan terjadi secara tidak langsung melalui berbagai saluran. Saluran pertama melalui instrumen investasi. Saluran kedua melalui perusahaan yang terkena dampak positif.

Saluran ketiga melalui perbaikan ekonomi. Masyarakat yang bekerja dan memiliki usaha yang terkait di enam sektor tersebut akan ikut merasakan efek kenaikan peringkat ini.

4. Namun saluran paling cepat yang bisa Anda nikmati ialah melalui instrumen investasi. Anda bisa segera membeli saham-saham perusahaan yang diproyeksi akan mengalami keuntungan di pasar modal. Jika saham dipandang terlalu berisiko, Anda bisa memiliki reksadana yang dijual oleh perusahaan pengelola investasi terbaik secara online.

Dampak palilng akhir ialah melalui perbaikan perekonomian secara umum. Dengan prospek ekonomi yang semakin baik, Anda dapat mengambil utang produktif untuk ikut memiliki usaha mikro, kecil atau menengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

Whats New
ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com