Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Pangan Janji Tindak Tegas Pemain Harga dan Pasokan Pangan

Kompas.com - 30/05/2017, 15:10 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pangan Irjen Setyo Wasisto mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk terus mengawal harga dan ketersediaan pangan.

"Ini masalah harga pangan tidak main-main, kami sampaikan kepada masyarakat ketersediaan dan kesetabilan harga pangan menjadi fokus pemerintah," ujar Irjen Setyo Wasisto di Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan, Selasa (30/5/2017).

Menurutnya, satgas pangan akan menindak tegas pelaku penyelewengan baik harga maupun stok pangan melalui Undang-Undang (UU) perlindungan konsumen dan hukum pidana.

"Sanksinya banyak bisa dikenakan UU perlindungan konsumen, kami lihat pidananya yang terberat pokoknya," jelasnya.

Setyo menambahkan, saat ini satgas pangan melakukan pengawasan distribusi pangan dari hulu sampai ke hilir.

"Jadi kami koordinasikan mulai dari importasinya sampai dengan distribusinya harus diawasi karena itu yang harus kami amankan rantai distribusi yang jelas," ujar Ketua satgas pangan.

Setyo mengungkapkan, hingga saat ini satgas pangan telah menangani tiga kasus penyelewengan pasokan bawang putih oleh importir bawang putih.

(Baca: Kartel Bawang Putih Akan Dihukum Berat Jika Terbukti Mainkan Harga)

"Khusus bawang putih ada tiga kasus Jakarta, Medan, dan Surabaya, jumlahnya di Jakarta 182 ton, di Medan 60 ton, dan Surabaya hanya sedikit sekitar 30 ton," jelasnya.

Menurutnya, modus operandi yang dilakukan pada umumnya adalah menimbun stok bawang putih didalam gudang dan baru dilepas ke pasar ketika harga sudah dalam level yang tinggi.

"Modusnya itu menimbun, menunggu harga naik baru dilepas," paparnya.

Selain itu, pihaknya juga tengah menemukan modus operandi yang dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab yakni mengoplos bahan pangan strategis seperti beras, minyak tidak berstandar hingga gula industri yang dijual ke pasar.

"Kami temukan sekarang bukan ditimbun tetapi oplosan-oplosan seperti beras, minyak tidak berstandar, dan gula rafinasi yang untuk industri itu di packaging per kilogram dan dijual bebas," ungkap Setyo.

(Baca: Swasembada Bawang Putih, Kementan Minta Tambah Anggaran Rp 1 Triliun)

Kompas TV Harga Bawang Putih di Dalam Negeri Meroket
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com