Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Freeport: PHK Dilakukan Karena Upaya Negosiasi Diabaikan

Kompas.com - 08/06/2017, 16:04 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara PT Freeport Indonesia Riza Pratama mengatakan, pihaknya sudah berulangkali melakukan upaya negosiasi kepada para karyawan yang mogok kerja, sebelum dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Jadi waktu itu mulai pertengahan April mogoknya. Ada pimpinan syarikat pekerja mereka yang sedang menjalani persidangan, mereka solidaritas tidak bekerja," kata Riza dihubungi, Kamis (8/6/2017).

Usai aksi mogok, perusahaan tambang emas itu melakukan upaya negosiasi kepada 3.000 karyawannya tersebut, namun diabaikan.

"Pada waktu itu kita panggil mereka untuk bekerja. Di dalam perjanjian kita, bila lima hari tak muncul, terus dua kali dipanggil tidak menjawab berarti dia dianggap mengundurkan diri secara sukarela," kata dia.

Riza menambahkan, ketika dilakukan upaya negosiasi, para karyawan itu justru terus melakukan aksi mogok bertepatan dengan peringatan hari buruh internasional 1 Mei.

"Mereka sudah absen sejak April dan diteruskan dengan pemogokan. Waktu kita panggil mereka, pas 1 Mei mereka mogok," kata Riza.

Riza pun berujar, dasar mogok para karyawan itu tidak jelas. Sebab, tidak ada hubungan dengan perusahaan.

"Kita anggap mogoknya tidak ada dasarnya. Karena kalau mogok itu ada yang dinegosiasikan tapi deadlock. Nah mereka mogok tanpa alasan yang jelas," kata dia.

Diketahui, PT Freeport Indonesia menyatakan sebanyak 3.000 karyawannya terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) karena tidak masuk kerja tanpa keterangan.

Sebelumnya, para pekerja tersebut melakukan aksi mogok kerja sejak awal Mei 2017 hingga saat ini, sehingga dianggap mengundurkan diri.

Sampai saat ini Freeport sudah mem-PHK 5.000 karyawan. Sebanyak 2.000 karyawan lainnya masuk dalam program efisiensi yang bergulir sejak Februari lalu. Ada yang mengambil paket pensiun dini dan terkena furlough (dirumahkan).

Aksi mogok yang terjadi itu merupakan buntut dari kebijakan manajemen terkait program furlough. Kebijakan itu terpaksa ditempuh manajemen sejak Februari 2017 lantaran kegiatan produksi Freeport terhenti salah satunya akibat belum mengantongi izin ekspor konsentrat tembaga.

Namun furlough kini sudah dihentikan karena produksi Freeport kembali normal seiring sudah dikantonginya izin ekspor konsentrat sejak akhir April 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com