Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Kebijakan Moneter Belum Perlu Diperketat

Kompas.com - 15/06/2017, 18:59 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate pada posisi 4,75 persen.

Kebijakan ini dinilai masih konsisten dengan upaya bank sentral menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Meskipun demikian, BI tetap mencermati sejumlah risiko, baik dari sisi global maupun domestik. Risiko global yang dimaksud antara lain kenaikan suku bunga acuan AS Fed Fund Rate (FFR) lebih lanjut dan rencana penurunan besaran neraca The Fed.

(Baca: BI Waspadai Risiko-risiko Global Ini)

Selain itu, risiko lain adalah dampak pemilihan umum di Inggris. Penurunan harga komoditas, terutama harga minyak dunia juga terus diwaspadai.

Dari sisi domestik, risiko yang diwaspadai BI adalah dampak penyesuaian komponen harga yang diatur pemerintah alias administered prices terhadap inflasi dan berlanjutnya konsolidasi korporasi dan perbankan.

Lalu, bagaimana arah kebijakan BI ke depan, khususnya dari jalur suku bunga? Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo menerangkan, arah kebijakan BI masih netral.

"Namun BI tetap mengantisipasi risiko yang muncul, baik global maupun domestik," kata Dody dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/6/2017).

Dody menjelaskan, suku bunga acuan BI yang sebesar 4,75 persen saat ini merupakan posisi suku bunga yang masih ideal untuk mencapai sasaran inflasi.

BI menargetkan inflasi indeks harga konsumen (IHK) pada kisaran 3 sampai 5 persen pada tahun 2017.

Dody menuturkan, BI tidak akan menyesuaikan suku bunga acuan sepanjang tidak ada gangguan terhadap inflasi. "Khususnya inflasi inti dan ekspektasi terhadap nilai tukar, apakah bergerak di luar fundamentalnya," tutur Dody.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com