Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Anak Krakatau Masih Siaga

Kompas.com - 20/08/2009, 01:30 WIB

SERANG, KOMPAS.com - Status Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda, hingga saat ini masih dalam siaga atau level III. Sehingga, pengunjung dilarang mendekati kawasan gunung tersebut.
    
"Selama ini pengunjung dan nelayan hanya diberikan rekomendasi radius dua kilometer dari titik letusan," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Anton Tripambudi, Rabu (19/8).
    
Anton mengatakan, sejak 6 Maret 2009 lalu status Anak Krakatau naik menjadi siaga atau level tiga. Maka dari itu, pengunjung tidak diperbolehkan  untuk mendekati atau melakukan pendakian.
    
Saat ini, aktivitas kegempaan vulkanik Anak Krakatau terus mengalami peningkatan sehingga sangat membahayakan bagi pengunjung maupun nelayan. Bahkan, kemunculan letusan dan kegempaan vulkanik setiap interval tiga sampai 15 menit.
    
Oleh karena itu, Pusat Vulkanologi dan Migitasi Bencana Geologi (PVMBG), Bandung, Jawa Barat, status Anak Krakatau belum diturunkan menjadi "waspada" atau level II.
    
Apalagi, sepanjang Rabu kegempaan mencatat sebanyak 456 kali terdiri dari letusan 297 kali,  vulkanik B (dangkal) 74 kali,  tremor 28 kali dan gempa embusan 57 kali. "Saya kira aktivitas ini sangat berbahaya jika mendekati kawasan gunung merapi yang terletak di perairan Selat Sunda itu," katanya.
    
Ia menyampaikan imbauan kepada pengunjung dan nelayan agar tidak mendekati kawasan Anak Krakatau yang masih mengeluarkan "batuk-batuk".
    
Namun demikian, lanjut dia, hingga saat ini kegempaan vulkanik terdiri dari vulkanik dangkal, letusan, tremor dan embusan masih normal dan tidak menimbulkan gelombang tsunami. "Kami meminta warga pesisir pantai Banten tidak panik dengan adanya kegempaan Anak Krakatau itu," ujar Anton Tripambudi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com