JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian ESDM mengundang Kementerian BUMN dan Pertamina untuk rapat pasca pembubaran Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas). Namun, rapat tersebut berlangsung tertutup.
Rapat tersebut seharusnya dimulai pukul 12.30 wib. Namun karena Menteri BUMN Dahlan Iskan belum datang, maka rapat mundur hingga pukul 13.15 wib. Dalam sambutannya, Menteri ESDM Jero Wacik menjelaskan bahwa rapat ini adalah rapat tertutup antara Kementerian BUMN, Pertamina dan jajaran anak usaha Pertamina.
"Sebenarnya, saya sudah meniatkan rapat ini sejak Oktober 2011, yaitu saat saya menjadi Menteri ESDM dan pak Dahlan yang juga baru menjadi Menteri BUMN. Tapi selalu gagal," kata Jero saat memberikan sambutan di acara pengarahan Menteri ESDM dan Menteri BUMN kepada Pertamina dan anak usaha pasca pembubaran BP Migas di kantor Kementerian ESDM, Rabu (21/11/2012).
Jero mengatakan rapat ini mengundang seluruh jajaran Pertamina, direksi, komisaris dan anak perusahaan Pertamina serta Menteri BUMN.
Rapat ini juga seharusnya akan menghadirkan enam perusahaan BUMN yang berkaitan dengan migas, di antaranya adalah PLN, Pertamina dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Namun rapat awal ini hanya untuk pengarahan di Pertamina saja.
Dulu, kata Jero, Kementerian ESDM juga pernah mengumpulkan direksi Pertamina dan anak usahanya, tapi yang datang hanya 10 orang saja. "Inginnya bisa ramai seperti ini. Intinya ingin punya pikiran yang sama. Tapi karena sama-sama sibuk, jadi belum sempat bertemu," jelasnya.
Lantas, wartawan dipersilahkan keluar ruangan untuk makan siang. Sementara rapat tersebut berlangsung tertutup. "Nanti kalau sudah selesai, baru akan ada konferensi pers," jelasnya.
Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
BP Migas Dibubarkan
Baca juga:
BP Migas Berpihak ke Asing? Ini Kata Raden Priyono
Solusi Permanen Migas
Audit BPK atas BP Migas, Nilainya 6?
Alasan Pembubaran BP Migas
Kronologi Pergeseran Pengelolaan Sumber Daya Migas Indonesia