Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garap "Deep Tunnel", Jokowi dan Djoko Kirmanto Bentuk Tim

Kompas.com - 09/01/2013, 19:35 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah bersepakat untuk membuat tim bersama untuk membahas kajian dan pembahasan teknis pengerjaan megaproyek deep tunnel atau terowongan multiguna.

Hal ini disampaikan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dalam pertemuannya bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta Selatan.

"Masalah deep tunnel, kita bentuk joint team atau tim bersama dari Dinas PU dan Kementerian PU untuk membahas hal tersebut secara lebih teknis dalam proyek itu," ujar Djoko Kirmanto di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Rabu (9/1/2013).

Selain mengkaji teknis pembangunan, Djoko mengatakan pembentukan tim ini bertujuan untuk membahas efektifitas deep tunnel dalam mengatasi banjir dan kemacetan di Ibu Kota.

"Seberapa jauh itu efektif untuk menangani banjir dan macet, nantinya dibangun jalan tol disana. Kita lihat ini bagaimana, seberapa jauh terowongan tersebut dapat menangani banjir dan macet," katanya.

Namun Djoko mengatakan proyek deep tunnel itu masih harus dikaji lebih dalam, dan joint team yang akan dibentuk itu yang akan mengkaji apakah deep tunnel itu dapat berfungsi mengurangi berapa titik banjir di Jakarta.

Selain itu, joint team juga berfungsi untuk mengkaji besaran biaya yang akan dikeluarkan untuk membuat tewongan yang rencananya akan membentang dari Jalan MT. Haryono hingga Waduk Pluit tersebut.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan joint team tersebut berfungsi untuk mempertajam kajian deep tunnel.

"Apakah dengan uang sebanyak itu untuk membangun deep tunnel dapat mengurangi berapa kubik dan berapa titik banjir," kata Jokowi.

Sementara itu untuk pendanaan deep tunnel, Jokowi mengatakan Menteri PU siap apabila pembangunan terowongan tersebut dibantu melalui penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan pihak Pemprov DKI juga telah siap untuk menyisihkan dana APBD untuk pembangunan deep tunnel. Namun, ia tetap memberikan prioritas kepada investor.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan bahwa Jakarta membutuhkan saluran raksasa di dalam tanah atau disebut sebagai deep tunnel. Terowongan ini dibutuhkan untuk mengatasi persoalan banjir yang berimbas pada kemacetan parah.

Menurut Jokowi, deep tunnel nantinya bisa berfungsi untuk beragam kepentingan. Selain sebagai saluran air raksasa pada saat banjir, di saat yang lain juga bisa sebagai sarana transportasi.

Deep tunnel yang dimaksud mirip dengan konsep smart tunnel yang ada di Kuala Lumpur. Rencananya, deep tunnel akan membentang dari MT Haryono sampai Pluit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

    Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

    Whats New
    Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

    Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

    Whats New
    Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

    Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

    BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

    Whats New
    Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

    Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

    Whats New
    Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

    Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

    Whats New
    IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

    IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

    Whats New
    Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

    Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

    Whats New
    BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

    BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

    Whats New
    Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

    Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

    Whats New
    Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

    Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

    Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

    Whats New
    Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

    Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

    Work Smart
    Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

    Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

    Whats New
    17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

    17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com