Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KRL Belum Beroperasi Normal, PT KAI Siapkan Kereta Tambahan

Kompas.com - 20/01/2013, 20:01 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski pelayanan kereta rel listrik (KRL) sempat terganggu akibat banjir, PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT KAI Commuter Jabodetabek meyakinkan bahwa warga Jakarta dapat tetap melakukan mobilitas dengan moda transportasi massal tersebut mulai Senin (21/1/2013) besok. Akan ada kereta tambahan di jalur-jalur tertentu.

Deputi I Executive Vice President  PT KAI Daerah Operasi I Jakarta Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, kereta tambahan ini akan dioperasikan untuk jalur Manggarai-Angke dan Jatinegara-Kemayoran. Jika biasanya kereta dari Bogor/Depok bisa langsung ke Tanah Abang, karena kondisi saat ini, hal itu tidak bisa dilakukan.

"Jadi, yang ingin ke Tanah Abang atau Sudirman bisa naik kereta tambahan dari Manggarai dengan tujuan Manggarai-Angke. Untuk lintas Jatinegara, akan ada kereta tambahan dari Jatinegara-Kemayoran," kata Dwiyana dalam jumpa pers di Stasiun Gambir, Jakarta, Minggu (21/1/2013).

Dwiyana menyampaikan, jumlah kereta tambahan akan disesuaikan dengan frekuensi penumpang pada waktu tertentu. Jumlah tersebut belum ditentukan karena kebijakan kereta tambahan ini bersifat antisipatif saja. "Jumlahnya sesuai dengan frekuensi penumpang saja. Jadi kalau pagi, kemungkinan akan lebih banyak," kata Dwiyana.

Perjalanan KRL dari Bogor maupun Bekasi pada Senin besok hanya sampai Manggarai karena gardu listrik di Stasiun Kota masih dalam proses pengeringan setelah terendam banjir. Adapun jalur Manggarai-Tanah Abang dan sebaliknya telah dapat dilintasi, tetapi dibatasi dengan kecepatan 5-10 km per jam saja.

Akibat jebolnya tanggul sungai di Jalan Latuharhary, Jakarta Pusat, Kamis (17/1/2013), jalur kereta api Manggarai-Tanah Abang dan sebaliknya sempat mengalami gangguan sehingga akses KRL terhenti untuk sementara. Namun, setelah diperbaiki, jalur ini sudah dapat dilalui meski sistem persinyalannya masih dibuat secara darurat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

    Spend Smart
    Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

    Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

    Work Smart
    Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

    Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

    Whats New
    SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

    SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

    Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

    Whats New
    Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

    Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

    Whats New
    [POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

    [POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

    Whats New
    Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

    Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

    Spend Smart
    Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

    Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

    Whats New
    Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

    Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

    Whats New
    Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

    Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

    Whats New
    Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

    Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

    Whats New
    Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

    Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

    Work Smart
    Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

    Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

    Spend Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com