Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Patungan, Yusuf Mansyur Pilih "Tiarap"

Kompas.com - 18/07/2013, 13:18 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ustaz Yusuf Mansur menyatakan bahwa bisnis yang dinamakan Patungan Usaha berhenti untuk sementara, setelah Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta untuk meninjau ulang kegiatan tersebut.

"Saya baru belajar menyatukan umat ini, tiarap dulu. Stop sementara dulu itu Patungan Usaha. Sampai benar dan legal," kata Yusuf Mansur seperti dikutip dari laman Twitternya (@Yusuf_Mansur) di Jakarta, Kamis (18/7/2013).

Yusuf mengaku bahwa bisnis Patungan Usaha ini bermula dari gerakan Twitter. Awalnya, Yusuf Mansur ini hanya memberikan ocehan di media sosial tersebut soal ekonomi berjemaah. Lantas jemaahnya menanggapi ocehan itu dan lahirlah bisnis patungan usaha.

Lantaran patungan itu hanya sebatas gerakan, Yusuf Mansyur tidak melembagakannya ke dalam perusahaan.

"Dari awal, Patungan Usaha ini gerakan, bukan perusahaan saya, bukan usahanya Yusuf Mansur. Karena gerakan, saya cenderung tidak melembagakan," katanya.

Melalui gerakan patungan itu, Yusuf Mansur berambisi untuk mengembangkan bisnis, yang di antaranya adalah layanan perhotelan di wilayah Tangerang, termasuk Hotel Siti yang telah didirikannya. Namun atas saran Dahlan Iskan, Yusuf Mansur pun akhirnya menutup sementara bisnis tersebut.

"Saya harus taat hukum. Atas nasihat kawan-kawan, ya saya yang belajar ini memilih mendengar nasihat yang pintar," ungkapnya.

Dahlan sebelumnya menyatakan bahwa Yusuf Mansur memiliki pengikut yang banyak sehingga sebagian dari mereka mau menyumbangkan uangnya untuk Yusuf Mansur.

"Sebagai jemaah, mereka tentu percaya saja uangnya mau dipakai apa. Sebab uang ini kan sedekah, sifatnya putus. Bukan piutang atau investasi yang bisa ditarik imbal hasilnya," kata Dahlan.

Dahlan mengaku dana-dana seperti inilah yang akan menjadi masalah di kemudian hari. Sebab, tidak ada ikatan hukum dengan uang sedekah itu. Investasi Patungan Usaha milik Yusuf Mansur ini juga tidak memiliki aturan legal yang jelas.

"Saya memang tidak tahu aturannya, tapi menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), itu harus dikontrol," ujarnya.

Dahlan menganggap, semangat berbisnis ala Yusuf Mansur ini patut dihargai. Sebab uang sedekah dari jemaah ini tidak hanya dijadikan sebagai konsumtif, tetapi juga untuk investasi yang bermanfaat bagi umat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan | Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup

[POPULER MONEY] Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan | Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup

Whats New
Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com