Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produsen Tahu Tempe: Penghapusan Harga Jual Perajin Tak Efektif

Kompas.com - 06/09/2013, 10:16 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Perajin tahu dan tempe menilai penghapusan harga jual perajin (HJP) hanya akan menyerahkan harga pada mekanisme pasar. Artinya, alih-alih melindungi kepentingan pemain lokal, penghapusan HJP malah akan membuat harga semakin bergejolak. Utamanya jika dollar AS naik secara tiba-tiba.

"Kalau impor enggak dibatasi maka tidak ada standar harga kan. Nanti kita evaluasi lagi efektifnya seperti apa. Kalau diterapkan tiba-tiba dollar melambung, enggak efeftif juga," kata Ketua II Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), Sutaryo, ditemui di gedung KPPU, Jakarta, Kamis (5/9/2013).

Sutaryo mengatakan, perajin hanya menginginkan stabilitas harga. Mengenai berapa HJP ideal yang seharunya diterapkan, perajin tidak mempermasalahkan.

Sementara itu, Ketua Umum Gakoptindo, Aip Syaifuddin, dalam kesempatan yang sama mengatakan, pencabutan HJP oleh pemerintah yang diprediksi dapat menurunkan harga kedelai adalah tidak tepat. Menurutnya, harga kedelai turun jika realisasi impor kedelai sudah beredar dipasaran.

"Benar harga turun, saya setuju, tapi kapan, baru akan turun kalau kedelai datang. Itu paling cepat dua bulan lagi," ujar Aip.

Sebagai informasi, dua hari lalu pemerintah telah menghapus HJP. Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, menegaskan HJP sudah tidak akan diatur lagi. Alasannya, kurs dollar AS yang fluktuatif terhadap rupiah, dimana menjadi dasar penghitungan, menyulitkan penetapan HJP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com