Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Jadi Pramugari Haji, Ini Prosesnya

Kompas.com - 23/10/2013, 15:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi sebagian kalangan, menjadi pramugari musiman saat musim haji merupakan sesuatu yang ditunggu-tunggu. Selain mendapatkan penghasilan tambahan, si pramugari pun bisa ikut menunaikan ibadah haji.

Seperti yang dialami Silvia Rossa (24). Perempuan asal Aceh ini berhasil diterima menjadi pramugari khusus haji di maskapai Garuda Indonesia.

Silvia yang saat ini bekerja di sebuah firma konsultan hukum ini rela "mengorbankan" waktunya selama 3 bulan untuk menjadi pramugari haji di Garuda Indonesia. “Dari awal niat saya ibadah, dan bagi saya terbang itu sangat ngangeni,” ujarnya.

Tahun 2008, Silvia pernah ikut menjadi pramugari haji Garuda, kemudian melanjutkan kuliah dan tahun ini kembali ikut terbang lagi. Menurut Silvia, tugas pramugari haji lebih sebagai fasilitator dari maskapai kepada jamaah.

“Para jamaah itu polos, lugu karena kebanyakan dari daerah. Banyak juga yang berusia lanjut dan  tidak bisa berbahasa Indonesia. Jadi kita menjadi fasilitator mereka,” sambungnya.

Para jamaah tersebut kadang kala tidak tahu cara menggunakan fasilitas di dalam pesawat seperti toilet. Jamaah juga kadang stress karena kelamaan duduk di pesawat. Tugas pramugari untuk menganjurkan mereka jalan-jalan, senam ditempat dan kegiatan-kegiatan lain agar jamaah tidak stress.

Silvia termasuk salah satu putri daerah yang direkrut Garuda untuk dikontrak menjadi pramugari haji. Menurut koordinator untuk kru managemen haji 2013 Garuda, Ade Fadli, program ini sudah berlangsung beberapa tahun.

“Gunanya untuk memperlancar komunikasi. Karena banyak jamaah berasal dari daerah, maka kita rekrut pramugari asal daerah tersebut agar bisa berkomunikasi dengan lancar,” ujarnya.

Untuk tahun ini, Garuda merekrut 491 awak kabin, termasuk 46 flight service manager. Dari jumlah tersebut, 40-60 persen diambil dari putra-putri daerah. Jumlahnya tergantung embarkasi yang dilayani.

Para awak kabin musiman tersebut mendapat pelatihan antara 3 hari – 30 hari tentang tata cara menjadi kabin kru. Misalnya tata cara melayani pasien yang sakit dan meminimalkan tingkat stres para jamaah. Termasuk pelatihan masalah keamanan dan keselamatan penerbangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com