Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Butuh Tenaga Kerja Lebih Terampil

Kompas.com - 07/11/2013, 14:16 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat sektor jasa merupakan sektor tertinggi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sepanjang Januari-September 2013.

Kepala BKPM Mahendra Siregar menuturkan, PMDN sektor jasa dalam sembilan bulan terakhir sebesar 43 persen dari keseluruhan investasi yang masuk Rp 94,1 triliun. Angka tersebut lebih tinggi dibanding sektor manufaktur sebesar 40 persen, dan pertambangan sebesar 12 persen.

“PMDN terbesar ada pada sektor jasa, ini jauh lebih tinggi dibanding 5 tahun terakhir, dan triwulan III tahun lalu,” ungkap Mahendra dalam sambutannya di Indonesia Investmen Summit, Jakarta, Kamis (7/11/2013).

Dalam kesempatan temu wicara dengan wartawan, Mahendra menjelaskan tren investasi domestik ke depan masih lebih banyak di sektor jasa. Sementara itu untuk investasi asing lebih banyak di sektor manufaktur.

Mahendra juga mengatakan, ke depan, sektor jasa yang banyak berkembang adalah sektor jasa yang memerlukan kualitas tenaga kerja tinggi, seperti transportasi udara, kesehatan, listrik, dan air mineral. Oleh karena itu, lanjut dia, calon investor tak terlalu khawatir dengan kejadian akhir-akhir ini di mana terjadi chaos ketenagakerjaan.

“Karena mereka melihatnya menggunakan spektrum 20 tahun yang akan datang, bukan saat ini,” lanjut Mahendra.

Di sisi lain, ia mengatakan penyerapan tenaga kerja tak akan merosot lantaran trend modal asing yang lebih banyak mengalir ke sektor manufaktur, sehingga dimungkinkan terjadi mekanisasi, atau penggantian tenaga manusia dengan mesin.

“Terlalu sederhana kalau kita menggeneralisasi semua begitu. Seperti yang saya sebutkan tadi nilai tambah dari up stream masih butuh tenaga kerja yang besar,” ujar Mahendra.

“Di lain pihak, kita tetap lihat angka triwulan terakhir 2013, pertumbuhan sektor yang kuat itu adalah garmen dan tekstil. Berarti tetap ada (penyerapan), cuma mungkin bukan yang sama diproduksi 5 tahun lalu, tapi lebih ke fashion,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com