Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Penumpang: Harusnya Merpati Tidak Tawarkan Promo

Kompas.com - 01/03/2014, 20:01 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak terbangnya PT Merpati Nusantara Airlines, membuat beberapa pihak mengalami kerugian, diantaranya calon penumpang yang sudah terlanjur memesan tiket. Seperti yang dialami rombongan sebuah perusahaan asuransi  yang telah memesan tiket Merpati untuk 28 Maret 2014. Mereka pun meminta kejelasan perihal tiket pesanan mereka senilai Rp 24.121.300 kepada direksi PT Merpati Nusantara Airlines.

"Kami ini sebenarnya panitia seminar. Saya pesan tiket 40 untuk terbang 28 Maret ini. Kami minta kejelasannya. Tadi bertemu direksi, keputusannya kita masih menunggu," kata perwakilan asuransi Indolife, Nadia Agustin kepada wartawan, usai bertemu direksi Merpati, Jumat (28/2/2014).

Pihak Indolife mengatakan, mereka memesan tiket promo jurusan Jakarta-Bali pada bulan Januari 2014 dengan harga kisaran Rp 600.000 per seat. Saat itu, mereka tidak mengetahui bahwa kondisi Merpati tengah tidak menentu. Nyatanya, kondisi Merpati sejak akhir Januari mulai goyah.

Agen lain yang menemani Nadia mengatakan, mereka berfikir Merpati adalah perusahaan BUMN. Sehingga, kalaupun terjadi sesuatu akan ada bantuan dari pihak terkait, seperti pengalihan maskapai.

"Kita enggak tahu karena masih ada promo-promo waktu itu. Sekarang, mereka belum bisa janjikan dialihkan penerbangannya. Kalau kondisi (Merpati) goyang seharusnya tidak menawarkan promo," kata dia.

Sebelumnya, sebuah agen perjalanan dari Papua juga terpaksa menalangi hampir Rp 1,5 miliar, akibat tidak beroperasinya Merpati. Maskapai pelat merah tersebut menghentikan penerbangannya pada awal Februari 2014 setelah kondisi keuangan semakin terpuruk, hingga menyebabkan cashflow tersendat dan tak tertutupinya biaya operasional.

Kondisi keuangan yang kritis tersebut adalah buntut dari beban utang yang mencapai Rp 7,3 triliun, terbesar ke pemerintah dan BUMN. Saat ini tengah diupayakan restrukturisasi Merpati, terdiri dari kerjasma operasi, spin off, divestasi aset, pembentukan anak usaha baru, serta konversi utang ke saham (debt to equity swap).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Earn Smart
Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Whats New
SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

Whats New
PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Whats New
Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com