Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaktivasi Jalur Kereta, Stasiun Lama Semarang-Yogyakarta Dihidupkan

Kompas.com - 27/03/2014, 13:23 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan rencana menghidupkan kembali jalur lama kereta api Semarang-Yogjakarta tahap pertama, yakni Tuntang-Kedungjati rampung pada tahun 2015.

Setelah reaktivasi rel kereta Tuntang-Kedungjati selesai pengerjaannya, proses yang sama juga akan dilakukan untuk jalur kereta Ambarawa-Yogyakarta.

Menurut Kabid Perkeretaapian dan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Dishubkominfo Jawa Tengah, Prasetyo Kentjono, saat ini pihaknya tengah menyiapkan nota kesepahaman antar pihak terkait reaktivasi tahap kedua Ambarawa-Jogjakarta.

Pada jalur tersebut nantinya kereta akan melewati beberapa stasiun, diantaranya Stasiun Jambu, Bedono, Magelang, sebelum tersambung ke sejumlah stasiun di Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Reaktivasi Tuntang-Kedungjati ditargetkan selesai 2015, setelah itu kita akan melakukan hal serupa untuk jalur Ambarawa hingga Yogyakarta. Sudah ada penjajakan MoU antara Pemprov Jateng, PT KAI, dan Dirjen Kereta Api Kementerian Perhubungan RI," kata Prasetyo, Kamis (27/3/2014).

Dalam reaktivasi tahap kedua nanti, sebagian akan dibuat jalur baru mengingat jalur rel yang lama sebagian sudah tidak layak untuk dilewati. Hal itu dilakukan untuk menghindari tanjakan yang terjal, yang saat ini masih aktif dilalui lokomotif bergerigi dari Stasiun Ambarawa.

"Dari kajian yang ada, elevasi harus kurang dari lima persen agar lokomotif bisa lancar melewati jalur yang ada tanpa bantuan gerigi. Tim masih menyiapkan desain jalur baru menghindari tanjakan Jambu yang terjal," jelasnya.

Reaktivasi Jalur kereta Semarang - Yogyakarta tahap pertama yaitu Tuntang-Kedungjati sebelumnya telah digagas oleh Gubernur Jawa Tengah yang lama, yakni Bibit Waluyo. Jika jalur lama Semarang-Yogyakarta sudah aktif secara keseluruhan, rencananya jalur ini akan digunakan untuk angkutan penumpang dan wisata.

Reaktivasi juga diharapkan bisa melayani pengguna kereta api di Jalur Ambarawa, Tuntang dan Kedungjati hingga Semarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com