Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kirim Barang ke Papua Lebih Mahal Ketimbang ke Eropa

Kompas.com - 15/06/2014, 21:41 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Calon Presiden No.2 Joko Widodo mengatakan, pembangunan infrastuktur mutlak diperlukan untuk mendukung daya saing ekonomi Indonesia. Untuk itu, dia menekankan strateginya pada dua langkah, yakni pembangunan tol laut, pembangunan jalur ganda kereta api.

Selain dapat memindahkan arus logistik, kereta api juga diyakini sebagai angkutan umum murah yang bisa memindahkan orang dari satu daerah ke daerah lain.

“Transportasi laut ini sangat murah. Saya ini pelaku (usaha) mengirim barang dari Jawa ke Papua, dengan dari Jawa ke Eropa, lebih mahal kirim ke Papua karena tidak ada kapal yang wira-wiri (dari barat ke timur),” kata Jokowi menegaskan pentingnya tol laut, dalam debat capres-cawapres, di Gran Melia, Jakarta, Minggu (15/6/2014).

Dia menjelaskan, tol laut ini akan menghubungkan Sumatera hingga Papua dengan kapal. Dia juga bilang, konsep ini adalah dengan membangun pelabuhan laut dalam. Dengan terbangunnya tol laut, maka disparitas harga antara barat dan timur akan berkurang.

“Kenapa harus ada tol laut? Karena semen di Jawa harganya Rp 56.000, di Papua bisa Rp 1,2 juta, bobsia Rp1 juta, bisa Rp 500.000. Kalau tol laut ini kita bangun, deep port sea di Sumatera, Kalimantan, Jawa,Papua, ini akan memberikan rasa keadilan, karena harga semen akan sama. Tidak seperti sekarang ini beda sekali karena infrastuktur tidak dibangun berdasarkan kelautan,” jelasnya.

Selain tol laut, mantan walikota Solo itu juga menekankan adanya pembangunan jalur ganda kereta api. Tak hanya di Jawa, melainkan juga di Sumatera, juga Kalimantan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com