Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Neolib Sejati, Timses Prabowo Bilang "Maling Kok Teriak Maling"

Kompas.com - 16/06/2014, 10:18 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tim sukses bidang kebijakan dan program pasangan Prabowo-Hatta, Dradjad Wibowo, heran dengan tudingan ekonom Faisal Basri yang mengatakan bahwa pasangan Prabowo-Hatta sebagai neoliberal sejati. Menurut Drajad, tudingan tersebut sama saja dengan maling teriak maling.

"Kalau itu sama saja kayak maling teriak maling," ujar Drajad Wibowo kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (16/6/2014).

Drajad mengatakan, tuduhan yang ditunjukkan kepada Probowo-Hatta tersebut tidak memiliki dasar yang kuat dan lebih beraroma politis. Bahkan sebut Drajad, di kalangan ekonom saat ini, Faisal Basri adalah tokoh yang termasuk neolib.

"Ini kan karena grupnya Bang Faisal lebih ke Jokowi. Dulu ketika Bu Mega berkuasa, mereka ke Bu Mega. Ketika SBY berkuasa, ke SBY. Nah karena saat ini Jokowi lagi naik, mereka ikut ke situ," katanya.

Drajad menjelaskan, dari pemaparan visi-misi kedua capres saat ini, Jokowi dinilai lebih beraroma neolib. Aroma neolib tersebut menurut Drajad bisa dilihat dari langkah Jokowi yang akan menaikkan harga BBM apabila nanti terpilih. Dengan kebijakan itu, menurut Drajad, Jokowi sama saja dengan menyerahkan harga BBM sesuai harga pasar.

Di sisi lain, Jokowi dinilai tidak berani tegas menyatakan renegosiasi perusahaan-perusahaan asing.

Sementara itu, Prabowo, kata Drajad, dengan tegas menyatakan akan melakukan renegosiasi kontrak kerja perusahaan asing.

Dari dua tolok ukur tersebut, sebagai ekonom, Drajad menyimpulkan bahwa pasangan Jokowi-JK lebih beraroma neolib daripada Prabowo-Hatta, seperti yang disampaikan Faisal Basri.  "Dari kebijakan Jokowi menaikkan harga BBM dan ketidaktegasan menyatakan renegosiasi saja sudah jelas siapa yang neolib," tegas Drajad.

Sebelumnya, Faisal Basri menilai pasangan Prabowo-Hatta justru mewakili kubu pemikiran ekonomi neoliberalisme. Menurut Faisal, program ekonomi Prabowo-Hatta intinya ingin menaikkan pertumbuhan ekonomi yang dipasrahkan pada mekanisme pasar.

"Mereka (Prabowo-Hatta) itu neolib (penganut kebijakan ekonomi neoliberal) sejati, menyerahkan ekonomi kepada pasar," kata Faisal Basri. (baca: Faisal Basri: Prabowo-Hatta Neolib Sejati).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com