Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Prabowo-Hatta Fokus Sektor Pertanian

Kompas.com - 23/06/2014, 10:15 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pembangunan sektor pertanian menjadi fokus perhatian pasangan calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Tim ekonomi Prabowo-Hatta, Fary Jemi Francis menjelaskan, ada tiga alasan mengapa pasangan nomor urut 1 itu fokus membangun sektor pertanian.

Pertama adalah, ketersediaan produksi pangan nasional lebih rendah dibanding kebutuhan. "Bayangkan dari 250 juta, negara kita hanya bisa mencukupi 100 juta orang. Artinya kondisi pangan 150 juta orang tergantung impor," kata anggota DPR dari Fraksi Gerindra itu, dalam sebuah diskusi pertanian, di Jakarta, Sabtu (21/6/2014).

Adapun alasan kedua adalah mahalnya harga pangan. Sebesar 60 persen pendapatan masyarakat, dipergunakan untuk membayar kebutuhan pangan. Sisanya untuk kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan lainnya. Hal ini masih tinggi dibanding negara tetangga, seperti Malaysia (32 persen), atau Korea Selatan (10 persen).

"Sehingga orang-orang Malaysia, Korea punya tabungan cukup banyak. Kita karena barangnnya enggak ada, harus impor, harga mahal, tabungan masyarakat sedikit," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, alasan ketiga adalah kesejahteraan rakyat. Mayoritas rakyat miskin bergantung di sektor pertanian, sementara anggaran yang digulirkan pemerintah masih minim.

Tahun lalu anggaran di sektor pertanian tidak lebih dari 2,3 persen dari seluruh anggaran. "Untuk itu pasangan nomor 1 Prabowo-Hatta membuat isu strategis pertanian menjadi yang utama," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian ATR/BPN Bidik Target Reforma Agraria Tercapai Tahun Ini

Kementerian ATR/BPN Bidik Target Reforma Agraria Tercapai Tahun Ini

Whats New
BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

Whats New
Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Whats New
PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

Whats New
Wamen BUMN: Emas Bukan Aset 'Sunset'

Wamen BUMN: Emas Bukan Aset "Sunset"

Whats New
Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Whats New
Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Whats New
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com