Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DEN: Kisruh Pertamina-PLN, Masyarakat Jangan Jadi Korban

Kompas.com - 07/08/2014, 13:39 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Dewan Energi Nasional (DEN) memandang, kisruh yang terjadi antara PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero) adalah buntut tidak adanya perencanaan yang lebih matang dalam kebijakan energi.

Menurut Tumiran, anggota DEN dari unsur akademisi, memang, penggunaan bahan bakar fosil pada fuel mix PLN harus lebih minim untuk masa mendatang. Walaupun demikian, skenario untuk mengubah energi primer pembangkit listrik tidak bisa dilakukan secara mendadak. Harus ada sistem transisi yang bagus, target waktu yang jelas, dan dukungan infrastruktur.

"Ketika institusi bisnis berperilaku seperti itu, yang harus dijaga ya masyarakat. Jangan masyarakat yang jadi korban," kata Tumiran di Jakarta, Kamis (7/8/2014).

Dia menjelaskan, jika saat ini PLN harus membeli solar dengan harga pasar, sementara transisi fuel mix buruk, maka yang terjadi adalah kenaikan biaya pokok produksi listrik PLN. Imbasnya, harga jual listrik PLN per kilowatt jam juga akan naik.

"Kalau enggak naik, berarti pemerintah harus ngasih subsidi lagi ke PLN. Kalau enggak, PLN kolaps," sambungnya.

Artinya, Tumiran mengatakan, harus ada sinkronisasi antara kebijakan di hulu dan di hilir. Biaya pokok produksi PLN harus diperhitungkan dalam mekanisme pemberian PSO.

Baca:

Pertamina-PLN Berselisih soal Solar, Listrik Seluruh Indonesia Terancam Padam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com