Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budiman: Alokasi Dana Desa di RAPBN 2015 Belum Sesuai Amanat UU

Kompas.com - 16/08/2014, 18:33 WIB
Suhartono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Anggota DPR yang juga mantan Wakil Ketua Panitia Khusus DPR Rancangan Undang-Undang Desa Budiman Sudjatmiko menyatakan, alokasi anggaran desa senilai Rp 9,1 triliun atau 1,4 persen dari total dana transfer daerah dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015, belum mencerminkan semangat Undang Undang Desa Nomor 14 Tahun 2014

"Meskipun dengan alasan akan dievaluasi lagi dan ditingkatkan secara bertahap, namun menurut hemat saya angka Rp 9,1 Triliun anggar desa masih jauh dari harapan. Sebab, UU Desa mengamanatkan kepada pemerintah mengalokasikan anggaran Dana Desa sebesar 10 persen di luar dana transfer daerah. Ini berarti dengan menggunakan angka pada RAPBN 2015 sebesar Rp 640 triliun, semestinya dana desa mencapai sebesar Rp 64 triliun," ujar Budiman kepada Kompas, saat ditanya soal alokasi dana desa, Jumat (15/8/2014) di Jakarta.

Menurut Budiman, dengan alokasi dana sebesar Rp 9,1 Triliun, atau hanya 1,4 persen dari Dana Transfer Daerah, itu berarti pemerintahan sekarang ini belum mampu menjawab semangat UU Desa.

"UU Desa merupakan up-scaling dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) yang akan mampu menjawab tantangan dan persoalan di tingkat desa dan mendorong pertumbuhan langsung dari bawah. Namun jika alokasi anggaran dana desa yang hanya menganggarkan Rp 9,1 Triliun yang berasal dari dana PNPM, maka pemerintah menempatkan amanat UU undang-undang Desa setara dengan program PNPM," tambah dia.

Budiman mengatakan, substansi RAPBN 2015 nyaris tanpa terobosan untuk desa. Sebab, hanya memindahkan pos anggaran PNPM menjadi Anggaran Dana Desa. Kecenderungan tersebut juga semakin turun jika dana PNPM dibandingkan dengan total APBN 2013.

"Alokasi dana Rp 9,1 triliun juga kurang mencerminkan dari apa yang pernah dipidatokan Presiden Yudhoyono pada tanggal 18 Desember 2013, beberapa jam sebelum UU Desa disahkan. Presiden bahkan menyatakan UU Desa adalah tonggak sejarah baru," ujarnya.

"Seharusnya pemerintah mampu memaksimalkan anggaran Dana Desa sampai 5 persen dari Dana Transfer Daerah atau sekitar Rp 32 Triliun. Dengan demikian, memberikan gambaran bahwa pemerintah mampu melakukan terobosan baru yang selanjutnya akan diteruskan lagi oleh pemerintahan mendatang," kata Budiman, seraya berharap pemerintahan baru bisa merevisinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com