Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelni Diminta Tak Serobot Bisnis Djakarta Lloyd

Kompas.com - 04/02/2015, 13:54 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VI DPR-RI Bambang Haryo meminta pemerintah untuk mencermati usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada 35 perusahaan BUMN yang totalnya sebesar Rp 48,01 triliun.

Salah satu poin yang perlu diperhatikan pemerintah adalah peruntukan suntikan yang akan diterima perusahaan pelat merah tersebut. Bambang menyoroti misalnya pemberikan PMN kepada PT Pelni (Persero) jangan sampai menyerobot bisnis utama (core business) PT Djakarta Lloyd (Persero).

Bambang merasa aneh dengan rencana pengembangan usaha Pelni, jika nantinya mendapat suntikan sebesar Rp 500 miliar. "Bisnis inti Pelni adalah kapal penumpang. Tapi kami melihat mereka akan membuat 4 kapal 350 TEUs dan 2 kapal 700 TEUs, yang semuanya kapal barang. Apa ini tidak akan bersinggungan dengan Djakarta Lloyd?" ucap Bambang, dalam rapat Badan Anggaran DPR-RI, Jakarta, Rabu (4/2/2014).

"Kami ingin Djakarta Lloyd hidup sebagaimana Djakarta Lloyd di tahun 80-an. Menjadi kebanggaan kita, kebanggan Indonesia," lanjut Bambang.

Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2015, diusulkan suntikan kepada Djakarta Lloyd sebesar Rp 350 miliar. Bambang mengatakan, jika disetujui, suntikan tersebut rencananya akan dipergunakan untuk memperbaiki 5 kapal. "Diharapkan dengan dana yang tidak seberapa besar, tapi masih masuk akal," imbuh Bambang.

Lebih lanjut, Bambang menyarankan agar proyek pembangunan kapal barang oleh Pelni diberikan ke Djakarta Lloyd. "Sehingga Djakarta Lloyd fokus betul tanpa overlapping dengan Pelni. Kebetulan Pelni tidak merugi, karena dapat PSO (Public Service Obligation) hampir Rp 1 triliun, sementara Djakarta Lloyd tidak dapat," tandas Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com