Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Perizinan Listrik Masih 6 Tahun, Lupakan 35.000 MW

Kompas.com - 27/05/2015, 14:18 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, keberhasilan proyek kelistrikan 35.000 megawatt (MW) ditentukan oleh dua hal. Pertama, urusan pembebasan lahan, dan kedua masalah perizinan. Jokowi bilang, masalah perizinan harus dipotong secepat-cepatnya.

Dia menegaskan, perizinan di proyek kelistrikan jangan lagi berlarut-larut antara 4 tahun hingga 6 tahun. “Kalau masih (6 tahun), lupakan 35.000 MW,” kata Jokowi dalam Rakornas TPID, Jakarta, Rabu (27/5/2015).

Jokowi mengatakan, sejauh ini dirinya pribadi masih sangat optimistis proyek kelistrikan tersebut bisa teralisasi seluruhnya, kendati banyak pihak menyangsikan. “Dalam 70 tahun kita merdeka listrik baru 50.000 MW. Target kita dalam 5 tahun 35.000 MW. Banyak yang sangsi, banyak yang pesimis. Saya sampaikan, saya masih optimis,” ucap Jokowi.

Selain perizinan, dia berharap pemerintah daerah ikut mempermudah pembebasan lahan untuk proyek listrik. “Kalau dua hal itu bisa diselesaikan, bisa cepat sekali pembangunan (35.000 MW) ini,” ujar dia.

Jokowi menjelaskan, jika proyek kelistrikan ini berhasil, maka banyak manfaat yang akan didapat masyarakat. Selain penerangan, industri mikro-kecil di daerah juga bisa bergulir.

Selain itu, hilirisasi di daerah dan kawasan industri juga akan terjadi. Tanpa listrik, tidak mungkin ada ekspansi hotel dan pariwisata. “35.000 MW ini bukan target, tapi kebutuhan. Kalau tidak dapat (mewujudkannya) jangan harap pertumbuhan ekonomi kita akan baik,” kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com