Berdasarkan data Bloomberg, pukul 09.05 WIB, rupiah masih terpuruk di posisi Rp 14.707 per dollar AS, setelah sempat bergerak ke kisaran 14.685.
Hari ini rupiah diprediksi masih terterkan. Reny Eka Putri, Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk, mengatakan, data ekonomi domestik minim. Maka, tekanan rupiah lebih dipengaruhi faktor eksternal, terutama memburuknya indeks manufaktur China. Hal ini menegaskan perlambatan ekonomi Negeri Panda. (Baca juga: Dua Paket Kebijakan Ekonomi Diyakini Perkuat Rupiah)
Wajar bila pertumbuhan ekonomi China tahun ini diprediksi di bawah 7 persen. "Dikhawatirkan PBoC kembali mendevaluasi yuan. Ini bikin dollar lebih perkasa," ujar Reny, seperti dikutip Kontan.
Untuk mencegah kurs rupiah semakin jatuh, menurut Reny, BI perlu melakukan berbagai intervensi, baik dengan memanfaatkan cadangan devisa maupun kebijakan lain. Ia memprediksi pergerakan rupiah pada hari ini berada di kisaran 14.510-14.785.
Baca juga: Apindo: Kondisi Ekonomi Saat Ini Enggak Lucu Banget...