Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Pendongkrak Bisnis di Saat Krisis

Kompas.com - 19/10/2015, 09:03 WIB
Oleh Jazak Yus Afriansyah
@jazakYA

KOMPAS.com - Di balik semua kesulitan, selalu ada kemudahan! Nasihat yang sangat lazim ini bisa menjadi salah satu dalil kuat untuk memastikan bisnis yang kita jalankan terus berjalan meski dalam kondisi yang sangat sulit.

Lalu benarkah di balik semua kesulitan selalu ada kemudahan? Bukankah pernyataan tersebut sepintas adalah sesuatu yang sangat bertentangan?

Sekarang mari kita buktikan secara bersama-sama bahwa di balik semua kesulitan tersimpan sebuah kemudahan. Bahkan di saat krisis seperti sekarang justru banyak kita temukan benih-benih pendongkrak pertumbuhan bisnis.

Dongkrak pertama yang bisa kita gunakan adalah membuat produk atau jasa yang Anda jual menjadi mudah diakses dan dijangkau alias affordable and reachable.
Misalnya dengan memberikan kemudahan pembayaran, memperpanjang masa angsuran, memperkecil uang muka, memperkecil kemasan, dan menambah aneka pilihan pembayaran.

Dengan Dongkrak pertama ini, meski disaat daya beli pelanggan menurun kita tidak perlu menurunkan harga terlalu drastis, karena ini akan membuat aliran kas menjadi kritis, sebaliknya dengan dongkrak ini akan membuat produk atau jasa anda tampak bersahabat dan berempati dengan kondisi keuangan pelanggan.

Dongkrak kedua adalah, mengembangkan segmentasi pelanggan secara lebih spesifik dan unik. Sebagai contoh kita bisa membuat segmen pelanggan sesuai dengan daya belinya, seleranya, daerah tempat tinggalnya, dan barangkali berdasarkan perilaku konsumsinya.

Melakukan segmentasi pelanggan, akan memampukan kita membidik sasaran pelanggan secara lebih presisi dengan akurasi yang serasi. Aplikasinya misalkan Anda memberikan diskon khusus untuk pelanggan nelayan, buruh, dan pekerja informal yang saat ini sedang berjuang menghadapi tekanan daya beli akibat naiknya beberapa kebutuhan dasar hidup.

Dongkrak kedua ini berkhasiat kuat menjaga aliran kas tetap mengucur meski margin keuntungan menipis tetapi tidak sampai terkikis habis.

Dongkrak ketiga adalah dengan menemukan samudera biru atau Blue Ocean Strategy, bisa dilakukan dengan menambah jangkauan penjualan dan distribusi pasar baru yang lebih potensial dan masih sepi dari persaingan.

Dongkrak ini umumnya digunakan oleh perusahaan yang telah mengalami kejenuhan alias mentok terhadap pasar atau target pelanggan tertentu, atau bisa jadi perusahaan anda sedang mengalami hambatan regulasi yang memperburuk pendapatan, sehingga dianjurkan menemukan daerah baru dengan regulasi yang lebih ramah dan bersahabat bagi bisnis.

Ekspansi adalah contoh aplikasi dari dongkrak yang ketiga ini, yang berarti memperbesar kue penjualan dengan membidik pasar atau area baru yang masih biru.

Contoh terkini ada sahabat kami yang mulai menggarap Benua Afrika untuk membuka pasar produk herbal seperti Jamu, yang ternyata disambut meriah dan menghasilkan penjualan yang mewah.

Dongkrak keempat yang bisa kita pakai untuk menjaga bisnis tetap eksis di kala krisis, adalah apa yang kami sebut sebagai Strategi Narsis, yaitu meningkatkan ketersediaan produk atau jasa Anda pada setiap sudut-sudut peluang yang ada di pasar.

Artinya, bagaimana caranya produk Anda bisa ada di mana-mana, mudah ditemukan bahkan di lokasi yang tak terduga sekalipun, ini sangat penting karena disaat krisis biasanya pelanggan malas pergi jauh untuk mendapatkan barang atau produk yang dicarinya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com