Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Verifikasi Data Pelanggan Miskin PLN

Kompas.com - 04/11/2015, 19:14 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah belum memutuskan pencabutan subsidi listrik untuk pelanggan PLN golongan dengan daya 450 volt ampere (VA) dan 900 VA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, pemerintah terlebih dahulu akan memverifikasi pelanggan miskin PLN berdasarkan data dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). “Kalau (pelanggan) 450 VA sudah pasti miskin. Tapi kalau di 900 VA ini berbagai macam orang. Data ini harus dibenarkan. Nanti kita akan urutkan (berdasarkan) TNP2K,” kata Darmin, di kantornya, Jakarta, Rabu (4/11/2015).

Menurut Darmin, verifikasi data pelanggan miskin PLN tidak akan lama. Diperkirakan, waktu yang dibutuhkan untuk verifikasi data hanya hitungan minggu. “Enggak akan lama itu, itu bukan urusan berbulan-bulan,” imbuh mantan Gubernur Bank Indonesia itu.

Darmin mengatakan, rencana pemerintah untuk melakukan verifikasi data pelanggan miskin PLN tersebut telah dibahas dalam sidang kabinet, Rabu sore. Dia pun memastikan, tidak pembahasan soal kenaikan tarif listrik untuk pelanggan golongan 450 VA dan 900 VA. “Tidak ada pembicaraan mengenai kenaikan tarif. Belum ada keputusan,” ucap Darmin.

Verifikasi data pelanggan miskin PLN penting untuk memetakan berapa banyak sebetulnya masyarakat pelanggan golongan 450 VA dan 900 VA yang betul-betul tergolong masyarakat miskin.

Kemiskinan meningkat

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo, mengatakan pencabutan subsidi listrik untuk kedua jenis golongan pelanggan PLN berpotensi mengerek inflasi. “Peranan kelompok pengeluaran listrik kan 3,7 persen di dalam Indeks Harga Konsumen (IHK). Seberapa besar kan lumayan kalau dicabut,” kata Sasmito, di Jakarta, Senin (2/11/2015).

Sasmito mengatakan, dengan dicabutnya subsidi listrik, otomatis tagihan listrik masyarakat akan membengkak. Artinya, uang yang harus dikeluarkan untuk kelompok ini bakal naik. “Tentu ada komponen penyebab inflasi dari tarif listrik. Tapi kami belum hitung berapa,” lanjut Sasmito.

Selebihnya, Sasmito mengatakan, tentu saja pencabutan subsidi listrik bakal berimbas pada kenaikan angka kemiskinan. Sasmito berharap, pemerintah bisa memberikan kompensasi lain. Sementara itu, ditanya soal antisipasi agar angka kemiskinan tidak bertambah, Sasmito mengatakan kuncinya ada pada inflasi yang terjaga tetap rendah. “Selain itu, pendapatan masyarakat baik dari usaha sendiri dan program-program pemerintah seperti Kartu Keluarga Sejahtera tetap ada,” sambung Sasmito.

Berdasarkan catatan BPS, jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2015 mencapai 28,59 juta orang (11,22 persen), bertambah sebesar 860.000 orang ketimbang dengan kondisi September 2014 yang sebesar 27,73 juta orang (10,96 persen). Sebelumnya, PT PLN (Persero) berencana mencabut subsidi listrik untuk pelanggan golongan 450 VA dan 900 VA. Data PLN menunjukkan, per September tahun 2015 ini, jumlah pelanggan golongan 450 VA dan 900 VA mencapai 45,36 juta. Golongan R1 450 VA sebanyak 22,9 juta dan R1 900 VA sebanyak 22,47 juta pelanggan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com