Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Unik di KGFair 2015

Kompas.com - 11/12/2015, 18:19 WIB
Ramanda Jahansyahtono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada yang unik di KG Fair 2015. Acara bookfair yang diselenggarakan oleh Kompas Gramedia Grup di Jakarta Convention Center (JCC) mulai Jumat (11/12/2015) ini, menggunakan ornamen bertemakan berbagai budaya dari lokal atau mancanegara sebagai hiasan stan.

Pengunjung tidak akan bosan karena setiap kompleks stan yang akan didatangi memiliki tema sendiri.

Selain itu, di setiap kompleks ada para cosplayer yang menghibur pengunjung dengan gaya pantomim sesuai budaya kompleks masing-masing.

Terdapat 7 tema budaya di ruangan Balai Pertemuan JCC Senayan yang membagi 41 stan dalam bookfair ini menjadi 7 kompleks.

Saat memasuki ruangan, pertama-tama pengunjung disambut oleh budaya dari Indonesia, yakni Bali. Angkul-angkul (Gapura) khas Bali yang terbuat sdari seterofoam harus dilewati pengunjung agar bisa masuk ke stan khusus Kompas Gramedia.

Di dalam, semua ornamen hingga penjaga stan juga "bergaya" Bali. Beberapa buku yang dipajang di sana juga merupakan buku tentang Bali atau ditulis oleh orang Bali.

Jika tidak menemukan buku yang dicari di sana, pengunjung bisa melanjutkan pencarian ke stan selanjutnya. Dari Bali, pengunjung akan dibawa ke budaya barat abad ke 18.  Dengan bertemakan Western, lokasi ini dihiasi dengan rumah-rumah Koboi dari komik lawas ala Lucky Luke.

Bosan dengan budaya Barat? Pengunjung bisa maju terus. Setelah dari budaya Barat, pengunjung akan masuk ke "Budaya Timur tengah". Sisi kanan dan kiri stan di kelilingi oleh ornamen yang dihiasi properti reruntuhan Piramid.

Para penjaga stan menggemakan hiasan kepala layaknya ratu Cleopatra. Ada yang unik di lokasi timur tengah ini, selain ada buku, ornamen dan penjaga stan yang menggemakan kostum timur tengah, ada juga cosplayer berkostum Fir'aun duduk melayang di udara.

Dia duduk dengan posisi bersila melayang 50 cm di udara. Di lengan kanannya dia memegang tongkat berwarna emas. Beberapa pengunjung terlihat mengerubuti sang Fir'aun untuk berfoto. Beberapa anak kecil juga terlihat pecicilan mencoba untuk menggoda sang Fir'aun yang sama sekali bergeming.

Setelah dari Timur Tengah, saatnya pengunjung menikmati suasana khas Jepang. Di kiri dan kanan stan ornamen berbentuk seperti pohon sakura berjejer rapi. Stan buku dibentuk menjadi seperti Torii, atau pintu masuk menuju kuil khas jepang.

Selain itu, di beberapa lokasi, terlihat lampion - lampion khas jepang bergantungan. Suara burung hutan terdengar saling menyatu pas memasuki stan Jungle. Tanaman rambat merambati tiang stan yang disulap menjadi pohon-pohon berusia ribuan tahun.

Kasir di kompleks ini paling unik, karena di atasnya terdapat rumah pohon. Hati-hati, karena ada boneka monyet yang menggantung di dekat kasir.

Di ujung pameran, suara suling khas Jawa Barat terdengar ketika masuk kompleks Rumah Bambu. Kompleks rumah bambu ini merupakan kompleks terakhir yang bertemakan budaya dari Jawa Barat. Para penjaga wanita mengenakan baju kebaya dan penjaga pria menggemakan iket kepala khas Jawa Barat.

Memasuki ruangan itu, pengunjung akan berasa seperti sedang dalam suasana parasmanan. Bedanya, pengunjung mencari buku, bukan makanan.

Menurut Ketua Pelaksana KGFair 2015, Deuxiemanto stan yang dihias dengan berbagai ornamen budaya dari seluruh dunia adalah realisasi dari tema yang diangkat tahun ini.

Tahun ini, acara rutin grup Kompas Gramedia ini mengangkat tema How I See The World. Deuxiemanto mengatakan, acara book fair ini Kompas Gramedia mengajak masyarakat untuk melihat dunia yang lebih luas.

"Melihat dunia bisa lewat buku, lewat media digital atau dengan melihat gambaran kebudayaanya di ruangan ini. Kita ingin ajak masyarakat lebih melihat dunia secara global," ucap Deuxiemanto.

Seperti yang diberitakan, hari ini Jumat (11/12/2015) Kompas Gramedia mengadakan acara KGFair. Acara ini merupakan book fair yang menghadirkan kurang lebih 20.000 buku. Selain bookfair, Kompas Gramedia juga menyelenggarakan banyak kegiatan lain.

Seperti Pameran, Lomba mewarnai tingkat SD, Try Out SD & SMP, Kompetisi Matematika tingkat SD, Takshow, Workshop, Seminar, Cosplay, lomba Story telling, dan lomba Fotografi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com