Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penurunan Harga BBM Ditentukan Pekan Ini

Kompas.com - 22/12/2015, 14:21 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dan Pertamina akan menentukan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) pada pekan ini.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengungkapkan akan menggelar rapat dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk membahas penetapan harga BBM Januari 2016.

"(Akan dibicarakan) dalam minggu-minggu ini," kata Dwi, Senin (21/12/2015).

Pertamina dan Kementerian ESDM akan melihat variabel harga minyak mentah dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam tiga bulan ke belakang untuk menentukan harga BBM di awal 2016. Dwi mengakui ada peluang penurunan harga BBM.

Tapi Dwi tak mau memastikan, rencana penurunan ini meliputi harga premium atau solar saja. Yang pasti, menurut Dwi, saat ini Pertamina sudah tidak mempermasalahkan kerugian perusahaan sebesar Rp 12 triliun akibat kebijakan yang tidak menaikkan harga BBM saat harga minyak mentah naik di kuartal I dan II 2015.

Pertamina memang sudah tidak memiliki alasan lagi untuk tidak menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Apalagi harga minyak dunia jenis WTI terus longsor hingga menjadi 34,63 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange pada Senin (21/12/2015).

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS juga cenderung stabil. Penurunan harga BBM ini dinanti oleh pengusaha dan pelaku pasar karena dapat mendorong daya beli masyarakat dan ekonomi domestik.

Ekonom Mandiri Sekuritas Leo Rinaldy bilang, jika harga minyak dunia bertahan di kisaran 35 dollar AS-36 dollar AS per barrel dan rupiah relatif stabil di level Rp 14.000 per dollar AS, maka harga keekonomian premium ada di bawah Rp 7.300 per liter.

"Jika harga BBM turun maka ruang penurunan BI rate makin besar dan daya beli masyarakat meningkat," ujarnya, Senin (21/12/2015).

Hal yang sama juga diungkapkan Pengamat Energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmi Radi.

Dia mengatakan dengan melihat perkembangan harga keekonomian pada saat ini, harga bahan bakar jenis premium seharusnya bisa turun Rp 500 per liter. Dengan harga jual premium saat ini sebesar Rp 7.400 per liter, saat ini premium seharusnya dijual Rp 6.900 per liter.

"Pemerintah tidak perlu memperhatikan keuangan Pertamina, karena hal itu akibat salah kelola," kata Fahmi.

Menteri Koordinator Ekonomi Darmin Nasution tidak bisa menjanjikan penurunan harga BBM di awal tahun. Sebab belum ada pembahasan. "Saya tidak menjanjikan apa-apa. Tunggu saja," katanya. (Adinda Ade Mustami, Amailia Putri Hasniawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com