Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megah dan Modern, Berapa "Airport Tax" T3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta?

Kompas.com - 10/06/2016, 06:27 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Angkasa Pura II segara mengoperasikan Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta dalam waktu dekat.

Lantas berapa biaya passenger service charge (PSC) atau airport tax pada terminal baru tersebut?

Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis AP II Faik Fahmi menuturkan, pihaknya sudah mengajukan besaran PSC kepada Kementerian Perhubungan.

"Untuk domestik, kemarin sekitar Rp 125.000 (yang diajukan)," ujar Faik usai acara buka puasa bersama wartawan di Jakarta, Kamis (9/6/2016) malam.

Sementara untuk Internasional, AP II mengajukan besaran airport tax mencapai Rp 250.000.

Faik mengatakan, besaran airport tax yang diusulkan untuk Terminal 3 Ultimate memang berbeda dari Terminal 2. Besarnya investasi pembangunan terminal dan penyediaan fasilitas lengkap yang ditawarkan terminal baru itu jadi dasarnya.

Meski begitu, ia mengatakan bahwa besaran airport tax belum bisa dipastikan. Sebab belum ada persetujuan dari Kemenhub.

Sampai persetujuan Kemenhub keluar, airport tax di Terminal 3 Ultimate masih menggunakan tarif Terminal 2 yakni Rp 60.000.

Terminal 3 Ultimate memiliki kapasitas hingga 25 juta penumpang per tahun dengan luas bangunan mencapai 1,2 kilometer. Biaya pembangunan sekitar Rp 6 triliun.

Tidak hanya megah di luar, Terminal 3 Ultimate juga akan ditata menggunakan konsep art and culture pada bagian interiornya.

Berbagai hasil karya dari seniman-seniman Indonesia akan dipajang untuk mempercantik beranda Indonesia tersebut.

Rencananya, Terminal 3 Ultimate akan digunakan oleh Garuda Indonesia untuk penerbangan domestik dan internasionalnya.

Selain itu, penerbangan internasional semua maskapai juga direncanakan akan pindah dari Terminal 2 ke terminal baru tersebut.

Pada Juni ini, Terminal 3 Ultimate akan digunakan untuk sejumlah penerbangan Garuda Indonesia rute domestik untuk melayani para pemudik angkutan Lebaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebas Tugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebas Tugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com